Mustaqim: Legenda Persebaya di Balik Layar Persija

Jumat, 26 Mei 2017 08:00 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Tengku Sufiyanto
© Dok. Persija
Mustaqim (tengah) ketika ditunjuk menjadi asisten pelatih Persija Jakarta. Copyright: © Dok. Persija
Mustaqim (tengah) ketika ditunjuk menjadi asisten pelatih Persija Jakarta.
Persija di Mata Mustaqim

Apa yang membuat Anda menerima pinangan Persija?

Yang pertama kehormatan buat saya diajak ke Persija, dan kebetulan saya juga tak sedang melatih. Saya tahu Pak Gede. Saya tahu tim ini tim besar. Saya harapkan saya ingin sukses di sini.

Apa yang buat Pak Gede Widiade tertarik untuk merekrut Anda?

Saya dari dulu taat agama, mungkin Pak Gede tahu saya. Saya enam kali ke Mekkah, 2 naik Haji dan 4 umrah. Mungkin Pak Gede berharap saya bisa membantu dalam segi spiritual. Saya pikir itu positif. Pak Gede tahu sepak terjang saya selama melatih. Mulai dari pemain sampai pelatih.

Anda melihat Persija seperti apa?

Ini tim kebanggaan Ibu Kota. Semua tim akan semangat untuk mengalahkan Persija. Apalagi, Persija masih dihuni sama Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan. Kita tahu keduanya permain bintang, walau orang lain melihat kedua pemain ini sudah senior. Tapi, ada Andritany juga. Itu suatu kebanggaan bagi lawan berhadapan dengan Persija. Lawan bersemangat kalahkan Persija.

Persija mulai tercukupi. Rasa keinginan lawan untuk mengalahkan Persija harus dijadikan rasa kebanggaan bagi pemain. Untuk sekarang ini, mereka harus tahu ketika ada istilah orang gila bola. Pak Gede ini sedang gila bola, bikin dia gila terus. Ketika tersadar, dia bisa malas mengurusi bola.

Apa perbedaan Persija di Liga 1 dengan di TSC 2016?

Sekarang, fasilitas sudah bagus. Artinya, berpulang kepada pemain. Pemain harus tahu diri, ini dunia mereka. Istilahnya mereka sudah di zona aman untuk pemain. Kalau pemain tak sungguh-sungguh, dia bisa dibuang sewaktu-waktu. Pemain mestinya harus mengerti sekarang mereka telah diperhatikan. Tinggal sekarang kembali, apa kompensasi yang diberikan pemain kepada manajemen? Prestasi, latihan bagus, dan disiplin.

Apalagi sekarang ini sudah main di Stadion Patriot. Ini kesempatan untuk pemain. Apalagi sempat kalah di kandang melawan Madura United. Artinya ini terakhir untuk kalah, sebagai tuan rumah, haram hukumnya kalah di kandang. Kemarin Persija kurang beruntung, main sudah fight. Sepakbola bisa ditebak. Mau menang, kalah, atau seri. Kalau mau menang, harus kerja keras, mati-matian, instruksi pelatih harus dituruti. Kalau pemain kerja bagus, Insya Allah prestasinya akan bagus. Tapi kalau ogah-ogahan, pemain tak dapat uang.

Lisensi kepelatihan dan kontrak di Persija?

Lisensi kepelatihan A AFC. Kontrak di Persija semusim.

357