Satria Tama, dari Tepok Bulu hingga Jadi Tangan Malaikat

Rabu, 23 Agustus 2017 15:03 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:
Nyaris Jadi Pebulutangkis

Bila melihat kemampuan Satria saat menjaga gawang Timnas Indonesia, kebanyakan dari kita mungkin berpikir bahwa ia memiliki garis keturunan orang tua yang berprofesi sebagai pesepakbola, khususnya di posisi kiper.

Namun, pada kenyataannya Satria terlahir di keluarga yang bukan dari kalangan atlet. Ayahnya, Aiptu Bambang Hardianto adalah seorang anggota kepolisian.

Tidak hanya itu, pada mulanya Satria tidak diproyeksikan untuk menjadi seorang pesepakbola. Ya, Satria Tama ketika masih duduk di bangku sekolah dasar ternyata lebih tertarik dengan olahraga bulutangkis.

Dilansir dari Tabloid Bola, Satria Tama saat duduk di kelas 4 sampai enam SD tercatat sebagai salah satu anggota PB Satria Surabaya yang berada di kawasan Rungkut, Surabaya.

© Instagram/Satria Tama
Satria Tama, penjaga gawang Timnas Indonesia. Copyright: Instagram/Satria TamaSatria Tama sempat mendalami olahraga bulutangkis ketika masih di bangku Sekolah Dasar (SD).

Setelah lulus SD dan melangkah ke bangku Sekolah Menengah Pertama, kecintaan Satria pada olahraga sepakbola muncul. Sang ayah, pun mendaftarkan Satria ke Sekola Sepakbola (SSB) Indonesia Muda di Surabaya.

Menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Satria yang masuk ke SMA Negeri 10 Surabaya hijrah ke Akademi WCP di Gresik, yang merupakan akademi sepakbola ciptaan mantan pelatih Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putro.

Sejak saat itu, Satria mulai rajin mengasah kemampuannya sebagai seorang kiper hingga akhirnya dikontrak oleh Persegres Gresik United dan mendapat kesempatan memperkuat Timnas U-19 pada 2015 lalu.

6K