Inginkan Chamberlain, Begini Efek Domino yang Dibuat Liverpool

Liverpool bergerilya menjelang penutupan bursa transfer musim ini. Setelah mendatangkan Naiby Keita dari RB Leipzig, manajemen The Reds kabarnya ingin mendatangkan gelandang sayap Arsenal, Alex-Oxlade Chamberlain.

Keinginan Klopp untuk mendatangkan Chamberlain tentunya membuat kubu Chelsea gusar. Pasalnya, The Blues selama ini telah memantau perkembangan pemain berusia 24 tahun tersebut, untuk didatangkan pada bursa transfer musim ini.

Bahkan, kabarnya manajemen The Blues telah memberikan tawaran sebesar 40 juta poundsterling kepada manajemen Arsenal. Namun, sang pemain menolak untuk bermain di Stamford Bridge.

Alasannya tak lain adalah kemungkinan posisi yang akan dimainkannya nanti di Chelsea. Chamberlain ingin pergi meninggalkan Arsenal karena dirinya selama ini bermain di posisi yang tidak ingin dimainkannya, yakni bek sayap. Dalam formasi tiga bek yang kerap digunakan Wenger, Chamberlain diwajibkan turun ke belakang ketika tengah diserang.

© INDOSPORT

Alex-Oxlade Chamberlain, gelandang tengah Arsenal menjadi incaran Chelsea.

Ketidakinginan Chamberlain bermain di Chelsea pun karena hal yang sama, yakni formasi yang digunakan oleh Antonio Conte mewajibkan gelandang sayap untuk bertahan ketika diserang.

Tak ayal, dirinya pun memilih Liverpool yang secara formasi dan taktik berbeda dengan kedua klub tersebut. BBC pun mengonfirmasi akan hal itu, bahwa lulusan akademi Southampton itu lebih berkeinginan bermain di Anfield bila dirinya hengkang nanti.

Keinginan Chamberlain ke Liverpool pun seakan menimbulkan sebuah efek domino. Tentunya, datangnya sang pemain ke Anfield untuk menggantikan lubang, yang kemungkinan akan ditinggalkan oleh Philippe Coutinho ke Barcelona.

Begitu pula dengan Arsenal. Meriam London tentunya akan melepas Chamberlain ke Liverpool, bila mereka berhasil mendapatkan Raheem Sterling dari Manchester City, bentuk dari negosiasi The Citizens yang menginginkan bintang mereka, Alexis Sanchez.