Liga 1

Emral Abus, Dari 'Boneka' Hingga Guru Besar Pelatih Top

Kamis, 31 Agustus 2017 11:44 WIB
Editor: Ramadhan
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Gaya khas Nil Maizar saat memberikan arahan dengan pose unik, dibalut gaya stylish dalam busananya. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Gaya khas Nil Maizar saat memberikan arahan dengan pose unik, dibalut gaya stylish dalam busananya.
Kisah Bersejarah Bersama Indra Sjafri dan Nilmaizar

Sebagai putra daerah asli Sumatera Barat, ternyata Emral memiliki peran besar pula dalam mengangkat putra-putra terbaik di sana menjadi sosok pelatih beken. Emral berjasa besar dalam menelurkan tiga pelatih berkelas seperti Nilmaizar, Indra Sjafri, dan Jafri Sastra.

Emral memiliki cerita tersendiri saat pertama kali mengenalkan Indra Sjafri pada pengurus PSSI pusat di Jakarta. Emral menegaskan bahwa Indra memang memiliki kapasitas dan potensi untuk menjadi pelatih hebat dan bukan hanya sekedar satu kampung saja.

“Bukan karena sekampung saya merekomendasikan Indra, karena memang dia cerdas dan punya segalanya untuk jadi pelatih yang baik,” jelas Emral.

© HERRY IBRAHIM/INDOSPORT
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar memberikan instruksi kepada para pemainnya. Copyright: HERRY IBRAHIM/INDOSPORTPelatih Semen Padang, Nilmaizar memberikan instruksi kepada para pemainnya.

Emral sendiri menemukan bakat Nilmaizar saat masih berusia 17 tahun. Kala itu, pelatih yang kini bergaya stylish tersebut memperkuat kota Payakumbuh di Porda Sumatera Barat 1986.

Emral yang melihat bakat Nilmaizar lantas merekomendasikan putra asli Sumbar itu untuk masuk ke Diklat PPLP Sumbar. Berawal dari situlah, Nilmaizar membuka pintu memperkuat Tim Garuda II 1987 dan Timnas Pra Olimpiade 1991.

“Sejak jadi pemain, Nil sudah menunjukkan potensi, pemain komplet, punya kemauan belajar yang keras, cerdas, dan memiliki intelektual di atas rata-rata. Jadi saya tidak heran bila melatih pun, dia bisa melakukannya,” beber Emral.

Kepiawaian Emral dalam mencetak pelatih hebat memang patut diacungi jempol. Namun, hal itu justru bertolak belakang dengan kiprah Emral yang justru sangat jauh dari dunia kepelatihan profesional di klub-klub sepakbola Indonesia.

Ya, Emral sendiri selama ini memang tidak banyak terlibat sebagai pelatih, lantaran Emral memang lebih nyaman menjadi instruktur dan pernah terlibat di pembinaan usia dini. Tercatat, Emral hanya pernah terlibat dalam kepelatihan PSPS Pekanbaru (2001 dan 2005) dan PSDS Deli Serdang (2003), itupun sebagai pelatih fisik atau direktur teknik

“Sejak 2008 saya sudah tidak melatih lagi, karena fokus menjadi instruktur. Saya rasa itu lebih cocok buat saya, karena pada dasarnya, saya seorang guru daripada pelatih,” jelas pria yang pernah kursus pelatih sepakbola di Universitas Leipzig Jerman pada 1993 silam itu.

Kini, kiprah Emral Abus pun dinanti kubu Persib Bandung. Dengan segudang pengalamannya mencetak pelatih-pelatih hebat di Indonesia, mampukan Emral membawa Persib kembali ke puncak kejayaan? Menarik dinanti.

1.5K