Akibat Sorakan Berbau NAZI, Jerman Didenda FIFA

Selasa, 3 Oktober 2017 16:47 WIB
Penulis: Riris Putri Ridaprilia | Editor: Joko Sedayu
© INDOSPORT
Timnas Jerman. Copyright: © INDOSPORT
Timnas Jerman.

Perhelatan kualifikasi Piala Dunia 2018 tidak berjalan mulus begitu saja. Meski pertandingan di lapangan hijau berlangsung lancar, namun tidak dengan kondisi di bangku penonton.

Sorak sorai dan ketertiban pendukung di stadion saat mendukung tim nasional negaranya masing-masing telah mencoreng keindahan sepakbola itu sendiri, dan membuat negara mereka didenda oleh FIFA.

Pada kualifikasi Piala Dunia 2018 putaran pertama pada awal September tahun lalu, dilansir dari Associated Press, banyak tim yang dikenakan sanksi berupa denda oleh FIFA karena suporternya bertindak berlebihan dan mengangkat isu di luar sepakbola.

Suporter dari negara maju seperti Jerman pun tak luput dari kesalahan itu. Para pendukung meneriakkan yel-yel berbau NAZI saat Timnas Jerman bertandang ke Ceko. Alhasil membuat Federasi Sepakbola Jerman diganjar dengan denda sebesar 33 ribu dollar AS (Rp448 juta). Denda itu disebutkan juga sudah termasuk dengan pelanggaran membawa flare.

© INDOSPORT
Timo Werner kala memperkuat Timnas Jerman. Copyright: INDOSPORTTimo Werner kala memperkuat Timnas Jerman.

Tak hanya tim tamu, tim tuan rumah, Ceko pun mendapat denda karena para suporter memancing kerusuhan. Ceko didenda senilai 5.150 dollar AS (Rp69 juta) untuk kesalahan para suporter itu.

Selain Jerman, Nigeria juga didenda 31 ribu dollar AS (Rp420 juta) karena kerusuhan suporter ketika mereka menjamu Kamerun di Uyo. Dalam laga itu, tim berjuluk Elang Super keluar sebagai pemenang dengan skor 4-0.

Angka fantastis pun diganjar oleh FIFA untuk tiga negara karena suporter yang mengejek dengan sebutan gay. Argentina didenda 67 ribu dollar AS (Rp909 juta), Panama 50 ribu dollar AS (Rp678 juta), dan Hungaria 20.600 dollar AS (Rp279 juta).

Selain itu ada Chile 36 ribu dollar AS (Rp485 juta), Ekuador 20.600 dollar AS (Rp278 juta), Brasil dan Meksiko 10.300 dollar AS (Rp139 juta), Uruguay 25.750 dollar AS (Rp347 juta), serta Iran 46.400 dollar AS (Rp626 juta).