Liga 1 Indonesia

Bakal Ikut Boikot PT LIB, Ini Dalih Persiba Balikpapan

Kamis, 5 Oktober 2017 04:44 WIB
Kontributor: Teddy Rumengan | Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:

Terkait ancaman mogok 15 klub peserta Liga 1 2017, Sekretaris Umum Persiba Balikpapan, Irfan Taufik ikut angakt suara. Irfan mengungkapkan bahwa alasan mereka karena tidak adanya transparansi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait tiga aspek.

“Jadi tuntutan kita soal transparansi operator kompetisi. Ada tiga aspek, yakni aspek bisnis, aspek legalitas, dan aspek regulasi, semua tidak jelas,” ujar Irfan.

© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Gede Widiade (kedua dari kanan). Copyright: Muhammad Adiyaksa/INDOSPORTGede Widiade (kedua dari kanan).

Irfan menerangkan, soal aspek bisnis karena hingga kini ada penjelasan dari PT LIB soal jumlah sponsor dan dana yang terkumpul. Apalagi soal pendistribusian dana tersebut juga masih sumir.

“Ya memang selama ini tidak jelas dan tidak transparan kemudian sponsor-sponsor atau nilai yang masuk itu dan didistribusikan ke mana saja,” ujarnya.

© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Ketua PSSI, Edy Rahmayadi. Copyright: Kesuma Ramadhan/INDOSPORTKetua PSSI, Edy Rahmayadi.

Aspek regulasi, salah satunya yakni pada putaran pertama klub wajib memainkan tiga pemain U-23 sejak menit pertama atau selama 45 menit atau babak satu. Namun pada putaran kedua, regulasi ini tiba-tiba saja dihilangkan.

”Ini kan sudah pernah kita dengungkan, soal inkonsistensi PT Liga Indonesia Baru dalam menerapkan regulasi, setelah diberlakukan terus dihapuskan, itu kan coba-coba,” ujarnya.

© Instagram Stadion Batakan
Persiba 2-2 Persib Copyright: Instagram Stadion BatakanPersiba 2-2 Persib.

Begitupun soal aspek legalitas kata Irfan. Dirinya mengatakan bahwa hal ini tidak jelas keberadaan dan status klub  menyangkut kepemilikan saham di PT LIB.

“Juga tidak jelas posisi (klub) dengan PT Liga Indonesia Baru itu seperti apa, apakah kemudian klub punya saham atau seperti apa itu juga belum tidak jelas,” ujarnya.

“Pada prinsipnya adalah ketidakpuasan kami terhadap regulator kompetisi. PT Liga Indonesia Baru, agar transparansi itu harus segera dilakukan” ujarnya..

Apalagi sebelum tuntutan bergulir, mereka sebenarnya sudah pernah mengundang Ketua Umum PSSI dan PT. Liga Indonesia menjelasakan soal tiga aspek itu. Namun akhirnya para undangan tersebut tidak hadir dalam pertemuan ini.

“Kami mengundang Ketua Umum Persiba dan PT Liga Indonesia Baru untuk kita diskusi, tapi mereka Ketua Umum PSSI dan PT. Liga Indonesia tidak datang.,” ujarnya.

132