Liga 2 Indonesia

Buntut Perkelahian, Persewangi Banyuwangi Dinyatakan Degradasi dan Didenda 100 Juta

Rabu, 11 Oktober 2017 20:13 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Rizky Pratama Putra
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Wasit Suhardiyanto pun dibuat sibuk melerai pertengkaran pemain kedua tim sepanjang pertandingan. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Wasit Suhardiyanto pun dibuat sibuk melerai pertengkaran pemain kedua tim sepanjang pertandingan.

Laga bertajuk play-off 'khusus' Liga 2 antara PSBK Blitar vs Persewangi Banyuwangi, Selasa (10/10/17) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang diwarnai ricuh, bahkan ada aksi saling pukul dari kedua kesebelasan. Buntut dari aksi saling tonjok di lapangan tersebut, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pun menetapkan denda untuk Persewangi.

Persewangi diputuskan kalah 0-1 sesuai hasil pertandingan ditambah denda Rp100 juta. Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalom Boboy sebagai operator kompetisi Liga 2.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Bek Persewangi, Agus Prasetyo melayangkan tekel keras tepat di depan asisten wasit Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTBek Persewangi, Agus Prasetyo melayangkan tekel keras tepat di depan asisten wasit

"Tadi malam kami sudah langsung melaporkan apa yang terjadi pada PSSI dan kami sudah dapat informasi sudah ada keputusan Komdis terkait hal itu," tutur Tigor saat ditemui media di Hotel Royal Kuningan, Rabu (11/10/17).

"Jika keputusannya tidak berubah, maka saat ini Persewangi dinyatakan kalah dan di denda Rp100 juta," sambungnya.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Dadang Apridianto terus mengintervensi keputusan wasit atas berbagai pelanggaran timnya. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTDadang Apridianto terus mengintervensi keputusan wasit atas berbagai pelanggaran timnya.

Dengan keputusan tersebut, maka dapat dipastikan Persewangi akan terdegradasi ke Liga 3 pada musim depan dan PSBK Blitar akan menjalani play-off melawan PSCS Cilacap.

Sebagai informasi, pertandingan PSBK Blitar vs Persewangi Banyuwangi kemarin dinilai bukan sebagai laga sepakbola, namun layaknya olahraga adu jotos. Baik pemain inti maupun cadangan ikut-ikutan merangsek dan saling tendang maupun pukul dengan tim lawan.

"Itu sudah bukan menggambarkan pertandingan sepakbola. Tapi ini seperti Smack Down, tinggal kasih ring saja," imbuh Manajer Persewangi, Bagong Iswahyudi.

Bahkan wasit Suhardiyanto harus mengeluarkan banyak kartu kuning dan juga kartu merah untuk masing-masing pemain dari kedua kubu. 

Baru 26 detik laga berjalan, wasit sudah mengeluarkan kartu kuning kepada Didik Ariyanto akibat pelanggaran keras. Setelahnya, gelandang sayap Persewangi itu pun sudah diusir keluar lapangan di menit ke-3, bersama Kapten PSBK, Aditya Wahyudi akibat saling tonjok di lapangan. 

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pemain Persewangi sengaja menginjak pemain PSBK lantaran kesal adanya pelanggaran yang dianggap sengaja. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTPemain Persewangi sengaja menginjak pemain PSBK lantaran kesal adanya pelanggaran yang dianggap sengaja.

Kerusuhan lebih besar pun terjadi di menit 15. Persewangi mendapatkan kartu merah keduanya pasca Deki Rolias Candra melakukan tekel brutal kepada pemain PSBK. Laga pun terhenti akibat adu pukul merembet ke bangku cadangan.

Sempat terhenti hingga 30 menit, laga dilanjutkan dengan tensi yang makin panas. Menit 20, laga kembali terhenti selama 2 menit lantaran pelanggaran keras Dadang kepada pemain PSBK hingga kembali menyebabkan kerusuhan antar tim.

Setelah itu, laga berjalan normal dengan komposisi 10 pemain PSBK dan 9 pemain Persewangi. Namun, kerusuhan lebih besar lagi mencetus di menit 82, pasca skor menjadi 1-0 untuk PSBK. Pemain cadangan pun ikut-ikutan merangsek dan saling tendang maupun pukul tim lawan.

981