Mengingat Kembali Tiga Tahun Liga Santri Nusantara

Sabtu, 21 Oktober 2017 20:50 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

Hari Santri Nasional jatuh pada 22 Oktober. Hari Santri Nasional sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Keppres nomor 22 tahun 2015. Penetapan hal tersebut justru disambut baik oleh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).

Di Indonesia sendiri terdapat banyak pondok pesantren yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Hal itu membuat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mencetuskan untuk membuat sebuah liga yang bernama Liga Santri Nusantara.

Berkat adanya Liga Santri Nusantara (LSN) U-17 tentu diharapkan bisa menjadi ajang pencarian bibit-bibit muda yang suatu saat nanti bisa menembus klub profesional dan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia di masa depan.

© Twitter Liga Santri Nusantara
Liga Santri PP Nurul Islam Jember juara tahun 2015. Copyright: Twitter Liga Santri NusantaraLiga Santri PP Nurul Islam Jember juara tahun 2015.

Di tahun 2015 keluarlah kesebelasan Pondok Pesantren (PP) Nurul Islam Jember sebagai Juara Liga Santri Nusantara 2015 usai menang adu penalti atas PP Al Asyariah Tangerang di laga final yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (06/12/15).

Kedua tim bermain imbang 2-2 selama 90 menit. Hasil itu membuat kedua kubu melangsungkan adu penalti yang berkesudahan 9-8 setelah sepakan pemain PP Al Asyariah dihalau kiper PP Nurul Islam Jember dan keluar sebagai juara.

Usai menjuarai kompetisi lokal, kesebelasan PP Nurul Islam Jember mencoba menapaki langkah internasional dengan mengikuti Malindo Cup 2016 U-18 yang berlangsung di Malaysia.

© Twitter Liga Santri Nusantara
Penyambutan meriah Nuris FC Juara Liga Santri Nusantara 2015 di turnamen Malindo Cup di Malaysia. Copyright: Twitter Liga Santri NusantaraPenyambutan meriah Nuris FC Juara Liga Santri Nusantara 2015 di turnamen Malindo Cup di Malaysia.

Tak disangka-sangka kesebelasan yang sebelumnya memenangkan LSN 2015 bisa meraih juara di Negeri Jiran. Pada partai final mereka mengalahkan klub tuan rumah Sekolah Sukan Tunku Mahkota Malaysia 2-1 di Stadion Sekolah Sukan Tunku Mahkota Ismail, Sabtu (21/05/16).

Lalu di tahun 2016, LSN mendapat juara baru dari pesantren asal Sleman, yakni Pesantren Nur Iman Mlangi Sleman. Kesebelasan tersebut berhasil meraih kemenangan usai menundukkan Pesantren Walisongo Sragen lewat adu penalti 7-6.

© Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi bersama Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siradj saat menghadiri laga final dan menyerahkan hadiah kepada juara Liga Santri Nusantara 2016 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (30/10/16) sore Copyright: KemenporaMenpora Imam Nahrawi bersama Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siradj saat menghadiri laga final dan menyerahkan hadiah kepada juara Liga Santri Nusantara 2016 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (30/10/16) sore

Pada musim sebelumnya, Pesantren Nur Iman Mlangi hanya meraih juara ketiga. Ini merupakan pencapaian yang mengalami peningkatan cukup pesat. “Tahun lalu kami hanya juara ketiga, alhamdulillah tahun ini kami bisa juara,” katanya usai laga seperti dilansir Solopos.

Lalu pada tahun ini, 2017, Liga Santri Nusantara kembali digelar pada 24 Agustus kemarin. Beberapa kesebelasan seperti Nurul Islam dan Nur Iman Mlangi digadang-gadang siap mempertahankan piala tersebut.

© Twitter Liga Santri Nusantara
Liga Santri Nusantara. Copyright: Twitter Liga Santri NusantaraLiga Santri Nusantara.

Menjelang berjalannya tiga tahun Liga Santri Nusantara, ketua Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah, KH. Abdul Ghaffar Rozin berharap bisa mempromosikan pemain-pemain yang memiliki potensi untuk main di level nasional.

“Tim terbaik akan mendapat penghargaan dan Pemain terbaik akan kita usulkan untuk bermain di level nasional,” ujar KH. Abdul Ghaffar Rozin seperti dinukil ligasantri.com.

Selain itu, saat ini pesepakbola jebolan Liga Santri Nusantara, Muhammad Rafli Mursalim menjadi andalan punggawa Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri. Bahkan ia berhasil mengemas enam gol sepanjang pagelaran piala AFF U-18 2017.

Tagline LSN sendiri mengusung “Dari Pesantren untuk NKRI” memiliki asa yang tinggi untuk menunjukkan bahwa jaringan pesantren di Indonesia mampu menembus dunia. Sehingga diharapkan potensi atau bakat-bakat yang dimiliki para santri bisa dimaksimalkan.

328