Petojo ke Taman BMW: Persija Butuh Stadion, Pak Anies!

Selasa, 24 Oktober 2017 18:02 WIB
Penulis: Prio Hari Kristanto | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Stadion Menteng

Stadion Menteng dulunya bernama Stadion Vios. Bisa dibilang inilah stadion paling legendaris yang pernah ditempati Persija.

Stadion Menteng awalnya merupakan Stadion dari klub elit Belanda saat itu di Batavia, yaitu Vios (Voorwarts Is Ons Straven). Dahulu, berdirinya VIJ juga merupakan bentuk dari “perlawanan” warga pribumi Jakarta terhadap eksistensi dari Vios di Menteng.

Stadion Menteng merupakan saksi dari lahirnya nama-nama legendaris di Persija maupun timnas Indonesia, seperti Anjas Asmara, Iswadi Idris. Soetjipto Soentoro, Adityo Darmadi, sampai seorang Bambang Pamungkas sang pencetak gol terbanyak di timnas Indonesia. Atas sebab itulah maka Stadion Menteng memiliki kesan yang mendalam bagi Persija Jakarta.

Dari sisi prestasi, Persija mendapatkan era keemasaannya ketika berkandang di Stadion Menteng. Macan Kemayoran merain era keemasan di tahun 1970an dengan merebut 3 gelar juara nasional (1973, 1975, 1979). Belum lagi gelar juara di tahun 1964 dan juga pencapaian sejumlah babak final yang ditorehkan ketika masa-masa Persija bermarkas di Menteng.

Namun, kisah sedih terjadi ketika Persija mesti berpisah dengan Stadion Menteng. Di tahun 1997, dengan pertumbuhan penonton yang semakin banyak, Persija memutuskan pindah ke stadion yang lebih besar yaitu Stadion Lebak bulus di bilangan Jakarta Selatan.

Sebelum akhirnya digusur sebagai Taman Menteng, Stadion Menteng masih kerap dipakai Persija untuk menggelar pertandingan-pertandingan internal klub-klub di bawah naungannya. 

200