Liga 1

Klarifikasi Asisten Pelatih PSM Setelah Pukul I Gede Sukadana

Kamis, 9 November 2017 15:40 WIB
Kontributor: Basri | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Basri/INDOSPORT
Asisten pelatih PSM Makassar, Bahar Muharram. Copyright: © Basri/INDOSPORT
Asisten pelatih PSM Makassar, Bahar Muharram.

Asisten Pelatih PSM Makassar, Bahar Muharram memberikan klarifikasi atas tudukan melakukan pemukulan terhadap pemain Bali United, I Gede Sukadana dalam insiden kerusuhan di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Senin, (09/11/17) lalu.

Bahar menjelaskan, awalnya hanya menasehati Sukadana lantaran terlihat kerap memancing emosi striker PSM Makassar, Ferdinand Sinaga dari bench pemain Bali United. Langkahnya mendatangi Sukadana dengan niat baik tetapi mendapat sambutan memancing emosinya.

© fourfourtwo
Gelandang Bali United, I Gede Sukadana. Copyright: fourfourtwoGelandang Bali United, I Gede Sukadana.

“Di bench dia selalu mengejek Ferdinand Sinaga dan selalu seperti ini (mengacungkan jari tengah). Saya kemudian datang ke sana agar tidak melakukan hal itu, karena saya tahu suporter kita seperti apa,” kata Bahar saat ditemui di Makassar.

Tingkah berlebihan I Gede Sukadana yang dianggapnya tidak memberikan penghargaan sedikitpun pada dirinya membuat mantan pemain PSM era 1990-an tersebut mengaku terpancing.

“Dia juga seakan-akan melawan kepada saya. Sebagai pelatih dan juga mantan pemain bola, saya merasa bahwa saya tertantang dan tidak dihargai dengan sikapnya itu,” lanjutnya.

Bahar menegaskan, justru gelandang Bali United tersebut memberi perlawanan terhadap dirinya. Bukan malah dirinya yang memulai duluan seperti yang santer diungkapkan oleh mantan pemain Arema FC tersebut tersebut kepada dirinya.

“Itu juga bukan hanya saya yang memukul. Saya berkelahi dengan dia, karena dia melawan saya,” akunya.

© Twitter/@Metro_TV
Bentrok antar suporter PSM Makassar dan Bali United. Copyright: Twitter/@Metro_TVBentrok antar suporter PSM Makassar dan Bali United.

“Setelah saya datangi untuk berbicara, kemudian datang salah satu suporter memukul dia, dan dia lari mengejar suporter. Kebetulan saya ada di depannya, di situlah saya menghantam. Itu benjolan juga bukan karena saya, karena banyak suporter yang memukul dia,” jelasnya.

Ayah dari dari gelandang Timnas U-19, Asnawi Mangkualam tersebut, mengaku siap menerima risiko apapun yang dijatuhkan padanya. “Kalau sanksi, saya siap apapun resikonya. Tapi saya juga berhak membela diri karena yang saya lakukan bukan untuk mencederai dia,” pungkas Bahar.

5