Liga 1

Ricuh Usai Laga, Kapten PSM Makassar Minta Maaf kepada Bali United

Kamis, 9 November 2017 03:05 WIB
Penulis: Riris Putri Ridaprilia | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

Pertandingan Liga 1 antara PSM Makassar yang menjamu Bali United pada Senin (06/11/17) malam WIB dihiasi kerusuhan usai peluit panjang ditiupkan. Seorang pemain Bali United pun menjadi salah satu korban kericuhan tersebut.

I Gede Sukadana menjadi korban amukan seorang pendukung PSM Makassar usai timnya memenangi pertandingan hidup-mati itu. Ia mendapat pukulan di kepalanya dari seorang pendukung yang ternyata adalah asisten pelatih PSM Makassar bernama Bahar Muharram.

Dikutip dari Tribunnews, gelandang berusia 30 tahun ini menyesalkan perlakuan kasar yang diterimanya seusai laga. Dirinya menuturkan bahwa ia tak peduli dengan status Bahar yang dianggap sebagai legenda di Makassar, karena telah memukulinya.

“Saya menyesal sekali dengan salah satu asisten pelatih mereka, yang saya dengar namanya Bahar (Bahar Muharram). Saya sih tidak kenal. Hanya, dia dibilang legenda di Makassar,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Bahar seharusnya memberi contoh baik atau menenangkan tim. Hal tersebut tak lepas dari status legenda yang katanya, menyangkut pada dirinya.

© Twitter
Gelandang Bali United, I Gede Sukadana. Copyright: TwitterGelandang Bali United, I Gede Sukadana.

“Dengan dia memukul saya, saya jadi tidak lagi respek dengan orang ini meski dia legenda dan punya anak di timnas sekarang (Asnawi Mangkualam Bahar).”

“Saya merasakan tiga kali kena pukulan dari dia. Jadi saya harap ke depannya, dia harus bisa memberi contoh baik. Apalagi dia punya anak yang juga pemain sepak bola,” tutur Sukadana.

Menanggapi hal yang dialami rekannya sesama pemain senior Indonesia, Hamka Hamzah mewakili PSM Makassar pun menyampaikan permintaan maafnya melalui Bali Football.

 

Kapten tim PSM Makassar mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh pendukung Bali United terkait insiden yang kurang mengenakan saat tim Bali United melawat ke Makassar. Lewat Bali Football ia mewakili seluruh tim PSM Makassar meminta maaf terhadap kejadian yang membuat pemain Bali United mendapatkan perlakuan kurang mengenakan di Makassar. Hamka Hamzah berharap semua bisa saling memaafkan dan melupakan kejadian yang sudah berlalu, dan hubungan kedua suporter Bali dan Makassar tetap rukun dan mesra seperti sebelumnya. Hamka Hamzah juga menyoroti kondisi terkini terkait perebutan gelar juara yang di anggap merugikan kedua tim (PSM dan Bali United), padahal saat laga kemarin bisa di bilang laga hidup mati untuk penentuan juara, namun mendengar berita penambahan poin Bhayangkara FC ia merasa laga kemarin bagaikan pertandingan uji coba saja, dan merasa di permainkan oleh pemangku kebijakan kompetisi Indonesia. Respect untuk sikap Hamka Hamzah sudah meminta maaf kepada Bali United, semoga setelah ini sudah tidak ada lagi gunjingan atau saling hujat antara kedua pendukung, karena sejatinya hubungan suporter Bali dan Makassar terjalin sangat baik dari dulu dan akan selalu seperti itu. Bali-Makassar kita bersaudara, satu Indonesia ! #BaliFootball #BaliUnited #PSM #Liga1 #Respect

A post shared by balifootball (@bali_football) on

Pemain senior berusia 33 tahun itu berharap semua bisa saling memaafkan dan melupakan kejadian yang sudah berlalu, dan hubungan kedua suporter Bali dan Makassar tetap terjalin sempurna seperti sebelumnya.

Dirinya juga menyoroti kondisi terkini terkait perebutan gelar juara yang dianggap merugikan kedua tim, mengingat laga Senin (06/11/17) lalu bisa dikatakan adalah laga hidup mati untuk penentuan juara kompetisi Liga 1. Namun penambahan poin untuk Bhayangkara FC membuat segalanya berubah.

309