Liga 1

Mantan Direktur Ungkap Soal Intervensi di Persib Bandung

Minggu, 26 November 2017 21:03 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Lanjar Wiratri
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Mantan Direktur Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Muhammad Farhan. Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Mantan Direktur Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Muhammad Farhan.

Tudingan adanya pihak yang kerap melakukan intervensi ke areal teknis ke tim asal Bandung, Persib Bandung, belakangan kerap mengemuka. Nyatanya itu bukan sekadar tudingan belaka.

Mantan Direktur Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Muhammad Farhan yang juga presenter itu membuka intervensi yang ada di tubuh Maung Bandung. Menurutnya di klub manapun, manajemen memiliki hak mencampuri dalam batas wajar 20 persen untuk menentukan pemain dan strategi tim.

Sebagai contoh, Farhan mencontohkan sikap pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich, yang kerap mencampuri banyak hal di tubuh klub asal London itu.

"Malah kalau manajemen tidak ada intervensi tidak masuk akal, karena manajemen mempunyai hak 20 persen untuk menentukan pemain dan menentukan strategi tim. Contohnya Abrammovich, sejak kapan dia tidak intervensi?” kata Farhan, Minggu (26/11/2017), dilansir vikingpersib.co.id.

"Masalahnya kan Persib terpuruk, coba kalau kondisinya berbeda. Intervensi mungkin tidak akan pernah disebut-sebut. Jadi ini hanya masalah pengetahuan saja dan tidak semua orang harus tahu juga. Tetapi menjadi wajar jika supporter Persib menyuarakan hal itu," tambah Farhan.

Farhan menegaskan bagaimana manajemen PT PBB memiliki sikap kepemimpinan yang kuat. Manajemen tidak harus selalu mengikuti suara kebanyakan orang yang meminta dengan sedikit-sedikit mengabulkan setiap keinginan suara pendukung skuat Persib. Farhan menilai seharusnya manajemen mempunyai pendirian yang kuat.

"Toh pada akhirnya yang mesti bertanggungjawab kan proses apa hasil, kan hasil. Nanti ketika kita mengikuti semua keinginan proses suporter dan ketika tim kalah, siapa yang disalahkan? Apa suporter mau disalahkan? Tetap manajemen yang akan disalahkan," tutup mantan penyiar radio swasta itu.

612