Malu dengan Negara Tetangga, Firman Utina Gelar Firman Utina Cup 2017

Minggu, 26 November 2017 15:03 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

Firman Utina, mantan Kapten Timnas Indonesia itu telah umumkan kabar pensiun dirinya di musim depan. Namun bukan berarti dirinya lari dari dunia sepakbola. Ia memilih menjadi pelatih sepakbola usia dini.

"Insya Allah saya akan pensiun untuk musim depan. Saya lebih fokus di usia ini. Bagi saya cukup karena sudah memberikan kesempatan saya sebagai pemain," ucap Ayah dua anak itu, dilansir dari Kompas.com.

Firman Utina mengungkapkan, ia ingin lebih aktif berkontribusi di sepakbola usia dini. Melihat pembinaan sepakbola negara tetangga Malaysia, bahkan Korea Selatan ia ingin Indonesia lebih maju dari kedua negara itu.

Lantas eks gelandang Timnas Indonesia tersebut menggelar festival sepak bola usia dini yang diikuti lebih dari 20 SSB (sekolah sepak bola) di Jabodetabek.

Ajang turnamen itu bernama Firman Utina Cup 2017, yang digelar di Lapangan SepakBola Lapas Pemuda, Kota Tangerang, Sabtu (25/11/2017).

Turnamen yang digelar pada 25 November sampai 16 Desember 2017 itu akan mempertandingkan kompetisi U-9, U-10, U-11, U-12, dan U-14.

Pemain yang sukses membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 itu mengatakan ada sekitar 90 peserta yang mengikuti Firman Utina Cup 2017.

"Saya malu dengan Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Malaysia. Mereka punya pelatih berlisensi C bahkan B AFC, tapi mereka masih di level grassroot (akar rumput/usia dini). Mereka sadar grassroot itu penting untuk masa depan pesepakbola," kata Firman Utina usai pembukaan turnamen, Sabtu (25/11/2017), dilansir dari bola.com.

© detikcom
Momen Firman Utina Cup 2017 Copyright: detikcomMomen Firman Utina Cup 2017

Pembukaan festival sepak bola usia dini ini juga dihadiri oleh Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta dan pendiri BLISPI, Subadja Subhan. Dengan diadakannya acara ini Firman berharap banyak pelatih muda yang mau melatih sepakbola usia dini. 

"Bayangkan kalau pelatih usia dini kita berlisensi B kayak Jepang, Korea. Materi latihan dari pelatihan B AFC sudah ditularkan ke anak-anak usia dini. Lisensi saya juga baru C AFC, makanya saya terjun ke situ dulu," ujar Firman.

Raden Isnanta juga berharap langkah Firman Utina dapat diikuti oleh pesepakbola di Indonesia lainnya. Setelah mengambil lisensi kepelatihan level C AFC, mantan gelandang Persib Bandung itu sudah setahun belakangan fokus membina sekolah sepak bola (SSB) miliknya, SSB FU15 Bina Sentra.

© detikcom
Momen Firman Utina Cup 2017 Copyright: detikcomMomen Firman Utina Cup 2017

"Kalau latihan tanpa ada kompetisi percuma. Di sini, Firman Utina dengan kemampuan dan pengalamannya akan menyumbangkan dan menyiapkan diri untuk berbuat yang baik untuk sepakbola," ucap Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta. 

"Ini sesuatu yang positif dan semoga diikuti oleh pemain-pemain top lainnya. Sebab apapun ilmu di lapangan, kalau tidak disalurkan ke generasi kita rasanya juga tidak punya nilai manfaat yang tinggi," tutup Isnanta.

1