Liga Indonesia

Save Our Soccer Kecam Para Komite Eksekutif yang Rangkap Jabatan

Rabu, 13 Desember 2017 16:21 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Twitter
Diksusi interaktif Save Our Soccer. Copyright: © Twitter
Diksusi interaktif Save Our Soccer.

Sudah menjadi rahasia umum jika sebagian pengurus Komite Eksekutif (Exco) ada yang rangkap jabatan. Hal ini mengakibatkan potensi terjadinya konflik kepentingan saat pengambilan keputusan di klub.

Selain menjadi Exco, banyak juga yang menjabat sebagai Presiden dan CEO klub serta Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov). Menyikapi fakta ini, Koordinator SOS (Save Our Soccer) akhirnya buka suara.

“Semua pengurus inti PSSI harus fokus agar bisa menjalankan cita-cita reformasi tata kelola sepak bola nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi dan juga visi PSSI Profesional dan bermartabat yang diusung Ketum PSSI,” kata Akmal, dilansir dari instagram pribadinya, @akmalmarhali.

“PSSI juga harus dikembalikan ke makna singkatannya: PSSI (Profesional-Sportif-Sehat-Integritas). Ini penting untuk kita jaga bersama. Rangkap jabatan akan membuka konflik kepentingan dalam pengambilan-pengambilan keputusan penting untuk sepak bola nasional,” Akmal menambahkan.

© INTERNET
Caption Copyright: INTERNETAkmal Marhali

Menurut Akmal, para Exco ini harusnya tak rangkap jabatan demi terciptanya klub sepakbola sehat. Dirinya menilai, rangkap jabatan tak membuat orang fokus dalam bekerja.

"Bila mereka benar-benar ingin berjuang mereformasi sepakbola, sejatinya secara etika mereka legowo tak rangkap jabatan. Exco PSSI adalah jabatan tertinggi. Seharusnya mereka melepas baju klub dan asprov untuk kepentingan yang lebih besar. Rangkap jabatan tak akan bisa membuat orang fokus dalam bekerja,” kata Akmal.

Akmal juga menambahkan bahwa PSSI serta pengurus klub, harusnya mampunyai karakter 'NABI' (Netral, Aktif, Berani, dan Integritas).

 

RANGKAP JABATAN = KONFLIK KEPENTINGAN (Konklusi Diskusi Interaktif #SOS - Part 2) #SOS - 13122017 - Sudah menjadi rahasia umum, 15 Komite Eksekutif (Exco) yang ada saat ini rangkap jabatan yang berpotensi terjadi konflik kepentingan (conflict of interest) saat mengambil keputusan. Maklum, selain menjadi exco, banyak juga yang menjabat sebagai Presiden dan CEO Klub serta Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov). Sebut Ketua Umum PSSI, Letjen Edy Rahmayadi (Pembina PS TNI dan PSMS), Wakil Ketua Umum Iwan Budianto (CEO Arema), Yoyok Sukawi (CEO PSIS), Pieter Tanuri (Presiden Klub Bali United), Condro Kirono (Presiden klub Bhayangkara FC). Sementara Johar Lin Eng (Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah), Dirk Soplanit (Maluku), Yunus Nusi (Kalimantan Timur). “Semua pengurus inti PSSI harus fokus agar bisa menjalankan cita-cita reformasi tata kelola sepak bola nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi dan juga visi PSSI Profesional dan bermartabat yang diusung Ketum PSSI,” kata Akmal Marhali, Koordinator #SOS (Save Our Soccer). “PSSI juga harus dikembalikan ke makna singkatannya: PSSI (Profesional-Sportif-Sehat-Integritas). Ini penting untuk kita jaga bersama. Rangkap jabatan akan membuka konflik kepentingan dalam pengambilan-pengambilan keputusan penting untuk sepak bola nasional,” Akmal menambahkan. "Bila mereka benar-benar ingin berjuang mereformasi sepak bola, sejatinya secara etika mereka legowo tak rangkap jabatan. Exco PSSI adalah jabatan tertinggi. Seharusnya mereka melepas baju klub dan asprov untuk kepentingan yang lebih besar. Rangkap jabatan tak akan bisa membuat orang fokus dalam bekerja,” kata Akmal. “PSSI harus diisi mereka yang punya karakter “NABI” (Netral, Aktif, Berani, dan Integritas). PSSI tidak bisa lagi dikelola secara sambilan bila ingin ada perubahan. Mereka bukan SUPERMAN. SOS menunggu ketulusan hati yang rangkap jabatan untuk melepas salah satu posisinya." #instagram #instago #instagood #instalike #sepakbola #indonesia

A post shared by Akmal Marhali (@akmalmarhali) on

“PSSI harus diisi mereka yang punya karakter “NABI” (Netral, Aktif, Berani, dan Integritas). PSSI tidak bisa lagi dikelola secara sambilan bila ingin ada perubahan. Mereka bukan SUPERMAN. SOS menunggu ketulusan hati yang rangkap jabatan untuk melepas salah satu posisinya."

Berikut daftar nama Komite Eksekutif (Exco) yang rangkap jabatan.

1. Ketua Umum PSSI, Letjen Edy Rahmayadi (Pembina PS TNI dan PSMS)
2. Wakil Ketua Umum, Iwan Budianto (CEO Arema)
3. Yoyok Sukawi (CEO PSIS)
4. Pieter Tanuri (Presiden Klub Bali United)
5. Condro Kirono (Presiden klub Bhayangkara FC)
6. Johar Lin Eng (Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah)
7. Dirk Soplanit (Ketua Asprov PSSI Maluku)
8. Yunus Nusi (Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur)

40