Liga Indonesia

Jika Stadion Teladan Gagal Jadi Homebase, Ini Solusi dari DPRD

Kamis, 14 Desember 2017 18:25 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Sejumlah Suporter PSMS Medan melakukan unjuk rasa di depan kantor Walikota Medan. Copyright: © Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Sejumlah Suporter PSMS Medan melakukan unjuk rasa di depan kantor Walikota Medan.

Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Nanda Ramli memastikan jika pembenahan Stadion Teladan Medan melalui proses lelang, maka dipastikan tak akan rampung sesuai jadwal. Dan bisa dipastikan PSMS akan menjadi tim musafir di kampung orang. Nanda berpendapat,  proses pengajuan anggaran pembenahan stadion oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Medan, akan melalui proses yang cukup panjang.

"Dimana untuk prosesnya saja dimulai pada 18-20 Desember . Tahap ini masih dalam pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Medan. Lalu 21 Desember tahap finalisasi banggar dan selanjutnya 22 Desember, masuk tahapan paripurna pengesahan anggaran. Beberapa hari berikutnya akan diajukan ke Gubernur. Nah di sini prosesnya makan waktu seminggu, dan dikembalikan lagi ke banggar untuk revisi, ini saja sudah memakan waktu," sebut Nanda kepada INDOSPORT, usai berdialog dengan suporter PSMS, Kamis (14/12/17) siang.

Jika semuanya selesai, sambung Nanda, masih ada proses tender, karena nilai proyek pembenahan Stadion Teladan mencapai kisaran Rp5 miliar. "Nah untuk tender setidaknya membutuhkan waktu paling lama 35 hari. Setelah itu baru proses pengerjaannya dan paling tidak dimulai awal Februari 2018. Sementara tim verifikasi badan liga sebagai penyelenggara akan hadir di akhir Januari 2018. Tentu saja Teladan tak akan lolos verifikasi karena belum dibenahi seluruhnya," sebut Nanda.

© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Diskusi suporter PSMS Medan dengan Walikota Medan. Copyright: Kesuma Ramadhan/INDOSPORTDiskusi suporter PSMS Medan dengan Walikota Medan.

Menyiasati hal itu, Nanda yang juga menjabat Ketua Askot PSSI Kota Medan ini  menyarankan pemerintah agar melakukan proses pembenahan stadion dengan cara swakelola. Dimana pemerintah langsung mengelola proses tendernya dengan melakukan penunjukkan langsung ke beberapa perusahaan untuk merenovasi beberapa lokasi prioritas secara terpisah.

"Kalau swakelola ini dia tidak perlu lagi pakai proses tender. Hanya saja dana proyek pengerjaan harus di bawah Rp 200 juta. Jadi agar bisa cepat dikerjakan dan tidak dilelang, bisa di bagi beberapa item pengerjaan dengan menunjuk beberapa perusahaan sesuai bidang proyek pekerjaannya," terang Nanda. Hal ini menurut Nanda menjadi langkah yang paling efektif dan terhindar dari praktik korupsi.

© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Suporter PSMS Medan melakukan unjuk rasa di depan kantor Walikota Medan. Copyright: Kesuma Ramadhan/INDOSPORTSuporter PSMS Medan melakukan unjuk rasa di depan kantor Walikota Medan.

"Dengan cara ini tidak menjadi temuan badan pemeriksa keuangan (BPK) adanya indikasi korupsi. Karena memang dasarnya ada, yakni demi kepentingan publik. Kita lihat bersama bagaimana ribuan suporter mendesak pemerintah agar segera menyelesaikan pembenahan stadion, ini pegangan pemerintah nanti," sebut Nanda.
 
Dalam kesempatan itu juga, Nanda berjanji akan ikut membantu proses renovasi stadion agar bisa rampung sebelum jadwal yang ditentukan. Saat ini Stadion Teladan baru menyelesaikan pembenahan rumput lapangan. Ada beberapa item yang harus dibenahi untuk memenuhi standar Liga 1, seperti ruang ganti, ruang media, kamar mandi, lampu lapangan, dan papan skor menggunakan sistem digital. 

5