Mantan striker PSPS Pekanbaru Herman Dzumafo siap menjawab keraguan suporter Sriwijaya FC akan dirinya. Dia bakal memberikan permainan terbaiknya buat Laskar Wong Kito musim depan.
Keraguan itu karena dia dianggap sudah tidak muda lagi. Berusia 37 tahun sampai asal dari Liga 2 membuat publik Sumsel ragu padanya.
"Saya memakluminya itu biasa, karena fans ingin yang terbaik untuk klubnya," kata Dzumafo di Hotel Swarna Dwipa, Senin, (18/12).
Lebih lanjut ia menyikapi persoalan itu secara bijaksana. Baginya umur hanya hitungan angka tapi bermain bola terkait ketekunan dan pencapaian seorang pemain sepakbola.
"Target dan kegigihan bermain bola itu tidak hanya umur. Umur hanya hitungan angka. Saya akan buktikan soal itu nantinya," ujarnya dengan tenang.
Dia menceritakan terdamparnya ke Palembang karena faktor Rahmad Darmawan. Ia di hubungi secara personal oleh RD sebab itulah Dzumafo melepas tiga klub Liga 1 yang berminat menggunakan jasanya musim depan.
"Saya belum pernah di latih Pak RD tapi saya tahu dia pelatih bagus. Makanya saya mau ke sini. Sebenarnya ada 3 klub Liga 1 menawar saya dan banyak klub Liga 2 tidak terhitung menghubungi agen saya," paparnya.
Sebelumnya masuknya Dzumafo merupakan rekrutan teranyar Cek Mad, nama lain Rahmad Darmawan, sedikit mengalami pertanyaan. Mungkin faktor umur pemain yang pernah berseragam kuning SFC era Kas Hartadi menjadi penyebab keraguan muncul dari beragam sektor baik publik dan jurnalis.