Liga Indonesia

Putri Pelatih Bali United Turut Warnai Bengawan Cup III 2017

Selasa, 19 Desember 2017 13:38 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

Perhelatan Bengawan Cup III 2017 sepertinya banyak warna baru. Setelah jumlah peserta yang lebih banyak, ternyata perhelatan yang mempertandingkan sepakbola antar wanita ini cukup memberikan banyak kejutan.

Selain keterlibatan legenda Timnas Indonesia, Rochy Putiray sebagai pelatih di tim Jakarta 69, ternyata ada aura legenda Timnas Indonesia lainnya yang bersinar di perhelatan ini.

Dimana anak dari Widodo C. Putro yang turut bermain dalam event ini. Bernama lengkap Anya Aurellia Putri, ia adalah anak perempuan dari pelatih Bali United dan bermain untuk tim Putri Surakarta.

© ZAinal Hasan/INDOSPORT
Anya Aurellia Putri anak dari pelatih Bali United, Widodo C Putro. Copyright: ZAinal Hasan/INDOSPORTAnya Aurellia Putri, anak dari pelatih Bali United, Widodo C. Putro.

Meski baru berumur 10 Tahun Anya seakan menunjukkan bakat alami yang diberikan oleh sang ayah. Anya pun dengan gamblang bahwa dirinya memang senang bermain sepakbola.

“Aku pertama kali berlatih bola, sejak umur tujuh tahun. Ajang ini pertama kali saya ikut turnamen,” ucap Anya.

Mengeluti olahraga yang jarang dimainkan oleh kaum perempuan, Anya mengaku jika sang ayah yang juga mantan pemain Timnas Indonesia ini, sangat mendukung dirinya. Meski terkadang harus berlatih dengan tim sepakbola putra, namun tak ada sedikit rasa canggung darinya.

“Ya selama ini papah mendukung. Cuma berpesan latihan yang serius, tetap semangat,” jelas dia.

© Zainal Hasan/INDOSPORT
Logo Indosport di event Bengawan Cup 111 2017. Copyright: Zainal Hasan/INDOSPORTBengawan Cup III 2017 menjadi turnamen pertama yang diikuti oleh Anya.

Pada pertandingan perdana, Anya yang berposisi sebagai seorang striker ini sedikit kecewa, karena hanya ditampilkan tiga menit oleh pelatih. Rasa kecewa Anya juga bertambah setelah dirinya tahu harus pulang lebih cepat.

Hal ini karena sang bunda harus kembali bekerja dan sang ayah tak tega meninggalkan diri seorang diri di Solo. Terkait hal ini Anya pun sempat berlinang air mata dan tak mau bernjak karena ingin terus bermain hingga akhir Bengawan Cup III.

10