Jatuh Miskin, Eks Arsenal Sempat Ingin Bunuh Diri

Selasa, 26 Desember 2017 21:31 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
© Star Africa
Emmanuel Eboue. Copyright: © Star Africa
Emmanuel Eboue.

Eks pemain Arsenal, Emmanuel Eboue beberapa waktu lalu mendadak namanya kembali naik ke permukaan. Bukan karena comeback-nya ke dunia sepakbola, tapi karena cerita malang dalam hidupnya.

Eboue yang mendadak miskin setelah semua asetnya dibawa kabur istrinya ini sempat terfikir untuk bunuh diri.

Namun, berkaca dari rekan setimnya di Wigan Athletic tujuh tahun lalu, Steve Gohouri, yang tewas pada Januari 2016 lalu. Tubuhnya ditemukan tewas di sungai Rhein, Jerman. Eboue tak ingin menirunya.

© internet
Caption Copyright: internetSteve Gohouri

Dalam wawancara dengan Mirror, Eboue ungkapkan kebersamaannya saat masih satu tim dengan Gohouri. "Kami bermain bersama untuk tim nasional Pantai Gading bertahun-tahun yang lalu," katanya. "Dia banyak tertekan. Dia membunuh dirinya sendiri.”

"Saya melakukan segalanya bersamanya. Dia bermain untuk Wigan di Inggris. Lalu dia pergi ke Jerman. Lalu dia turun ke liga di bawahnya."

Eboue akui mantan rekan setimnya itu bunuh diri dengan menceburkan mobil yang dikendarainya dan melajukannya ke laut.

"Suatu hari dia tidak bisa menerimanya. Dia masuk ke mobilnya dan melaju ke laut. Mereka mencari dia selama satu minggu sebelum mereka menemukannya.”

Eboue juga menuturkan bahwa dirinya tak akan ikuti kebodohan yang dilakukan Gohouri. Kini, Eboue sedang dalam upaya untuk menginspirasi banyak orang yang terpuruk sepertinya untuk tetap bersemangat dan tidak menyerah dalam keadaan.

Dia bergabung dengan orang-orang seperti mantan bintang Liverpool dan Inggris Chris Kirkland dan Stan Collymore, mantan ketua PFA Clarke Carlisle dan pemain sayap Everton Aaron Lennon saat ini dalam mencari bantuan untuk kesejahteraan emosional mereka.

Terinspirasi oleh Pangeran Harry, Eboue melihat tindakan proaktif yang penting untuk pemulihannya. Ia siap untuk memulihkan hidupnya secara emosional maupun finansial dan menampik kenyataan bahwa dia telah mencapai titik terendah.