Bagi beberapa pemain, bursa transfer merupakan impian yang menjadi kenyataan. Mengenakan seragam klub yang kita kagumi memang perasaan yang luar biasa.
“Sangat luar biasa mengetahui bahwa saya akan tinggal bersama para idola, pemain-pemain dengan sejarah yang besar,” ucap pemain Brasil Philipe Coutinho dalam wawancaranya untuk BarcaTV tentang kepindahannya dari Liverpool ke Barcelona.
“Sejak saya kecil saya selalu berkata bahwa mimpi saya adalah bermain untuk Manchester United,” dikutip dari wawancara pembelian teranyar The Red Devils, Alexis Sanchez di laman resmi klub.
Tapi dongeng dengan akhir bahagia, sepertinya belum menjadi kisah pemain sayap Leicester City, Riyad Mahrez. Pemain berkewarganegaraan Aljazair tersebut memang mengenakan seragam nuansa biru, tapi biru The Foxes. Bukan birunya Manchester City yang sangat ia inginkan.
PFA Player of The Year 2016 tersebut merasa ia telah memberikan segalanya bagi Leicester dan ingin segera memulai lembaran baru dalam karirnya di bawah asuhan pelatih Manchester City Pep Guardiola. Segala upaya telah dilakukan Mahrez untuk memaksakan terrjadinya kesepakatan kedua klub. Mulai dari menyerahkan permintaan transfer, menghilang di hari di mana Leicester harus berkunjung ke Goodison Park, kandang Everton. Hari yang sama dengan deadline day bursa transfer Januari di Liga Primer Inggris.
Leicester pulang dengan tangan hampa setelah dikalahkan 2-1 oleh tuan rumah, tapi bukan hal tersebut yang berada di kepala Mahrez. Ia ingin pindah ke Manchester City dan merasa ia telah meraih lisensinya untuk hengkang.
Claude Puel [kanan] berharap Mahrez [kiri] kembali menjadi bagian timManchester City sebenarnya telah memberikan beberapa tawaran untuk memboyong Mahrez. Tawaran terakhir dikabarkan mencapai 60 juta poundsterling ditambah satu pemain yang dirahasiakan. Sayangnya, Leicester menganggap tawaran tersebut tidak cukup menggoda dan memasang label harga 95 juta poundsterling pada pemain kidal tersebut.
Hingga jendela transfer ditutup, tidak ditemukan kata sepakat dalam negosiasi kedua klub. Mahrez yang mengharapkan semuanya akan berjalan lancar, sebab ini adalah bursa transfer keempat ia meminta dilepas, harus kecewa – lagi.
Seorang sahabat dari sang pemain membocorkan kepada Sky Sport News bahwa Mahrez merasa terpukul. “Riyad sangat depresi pada apa yang terjadi pada beberapa hari terakhir,” bebernya.
Dikutip dari Mirror, Mahrez bahkan telah mengancam tak akan bermain untuk Leicester City lagi untuk selamanya.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih Leicester City, Claude Puel mengakui adanya tawaran dari Manchester City, “Ini adalah situasi yang sulit untuknya dan untuk klub. Kami menerima sesuatu di momen terakhir tentang Manchester City. Puel sendiri masih berharap Mahrez akan kembali bergabung bersama rekann-rekan timnya yang lain," pungkas Puel.