Liga Indonesia

Eks Wasit Top Piala Dunia 2014 Resmi Merapat ke PSSI, Apa Perannya?

Jumat, 9 Februari 2018 08:20 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Abdurrahman Ranala
© PSSI
Direktur Teknik Wasit PSSI, Toshiyuki Nagi Copyright: © PSSI
Direktur Teknik Wasit PSSI, Toshiyuki Nagi

PSSI rupanya membuat gebrakan untuk memperbaiki kondisi sepakbola Indonesia musim ini, lewat keputusan mereka menunjuk Direktur Teknik Wasit anyar mereka asal Jepang, Toshiyuki Nagi. 

Ditunjuknya Toshiyuki sendiri oleh PSSI untuk mengemban tugas tersebut merupakan bagian dari MoU atau kesepakatan yang dijalin antara Jepang lewat JFA dengan Indonesia. Kehadiran Toshiyuki akan menjadi penyegaran kembali bagi pengembangan wasit di Indonesia agar lebih berkualitas. 

© Herry Ibrahim/Indosport.com
Wakil Ketum PSSI, Joko Driyono menyerahkan piala kemenangan atas uji coba dalam merayakan 60 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang kepada kapten FC Tokyo, Yuichi Maruyama. Copyright: Herry Ibrahim/Indosport.comWakil Ketum PSSI, Joko Driyono menyerahkan piala kemenangan atas uji coba dalam merayakan 60 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang kepada kapten FC Tokyo, Yuichi Maruyama.

Seperti dilansir dari laman resmi PSSI, Toshiyuki nantinya akan bertanggungjawab untuk mengembangkan kualitas dunia wasit sepakbola Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi bagi dari optimisme PSSI untuk menumbuhkan Liga 1 menjadi kompetisi yang semakin positif. 

Sebelumnya, Tosihiyuki sendiri dikabarkan telah memberikan penyegaran pada para Referee Assesor lewat kursus dan materi. Dua instruktur lain dari negara Sakura tersebut juga ikut menyusul Toshiyuki ke Indonesia yaitu Toru Kamikawa dan Yoshimi Ogawa.

Toshiyuki sendiri memang punya catatan rekor yang panjang selama perjalanannya sebagai wasit. Ia telah banyak memimpin laga internasional, tercatat salah satunya adalah ketika dirinya menjadi wasit dalam laga pembuka Piala Dunia 2014 di Brasil, saat tim tuan rumah bertanding melawan Kroasia.

Di sisi lain, Liga 1 dikabarkan akan mengalami kemunduran jadwal lagi, dari yang rencana awalnya dihelat pada 3 Maret, berubah menjadi 10 Maret. Dilansir Kompas.com, penyebab mundurnya jadwal adalah belum adanya persetujuan resmi terkait hak siar.

276