Presiden Inter Milan Kritisi Minimnya Detail Konsep Pembinaan Atlet Indonesia

Selasa, 27 Februari 2018 16:01 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Lanjar Wiratri
© Annisa Hardjanti/INDOSPORT
Erick Tohir CEO Mahaka di acara Liga Mahasiswa. Copyright: © Annisa Hardjanti/INDOSPORT
Erick Tohir CEO Mahaka di acara Liga Mahasiswa.

Ketua Panitia Penyelenggaa Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir, melihat Indonesia hingga kini belum memiliki blue print atau rancangan olahraga. Hal tersebut dinilainya mampu menghambat pertumbuhan olahraga Tanah Air.

Hal tersebut ia ungkapkan pria yang juga merupakan Presiden klub Inter Milan itu dalam konferensi pers Liga Mahasiswa musim keenam yang diadakan di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (27/02/18). Erick menilai jika semestinya Indonesia memiliki sebuah rancangan detail mengenai pembinaan para atlet profesional agar mereka mampu mencapai target yang diinginkan.

"Blueprint olahraga Indonesia itu belum ada," ungkap Erick yang juga menjadi bagian dari penyokong liga olahraga tertinggi di kalangan mahasiswa tersebut.

Pemerintah memang berperan menyokong dana dan pembinaan atlet di berbagai cabang olahraga hingga untuk Tim Nasional (Timnas). Kejelasan kompetisi dan target serta skema yang ricni tentu dibutuhkan agar dana pembinaan atlet dari pemerintah tak sia-sia.

© Annisa Hardjanti/INDOSPORT
Erick Tohir (CEO Mahaka), Piotr Jakubowski (Chief Marketing Officer Gojek), Ryan Ghozali (CEO Liga Mahasiwa). Copyright: Annisa Hardjanti/INDOSPORTErick Tohir (CEO Mahaka), Piotr Jakubowski (Chief Marketing Officer Gojek), Ryan Ghozali (CEO Liga Mahasiwa).

"Jelas, badan timnas masing-masing olahraga harus punya blueprint. Apalagi sekarang dana turun langsung dari pemerintah untuk cabang olahraganya," katanya lagi.

Indonesia menjadi tuan rumah dalam ajang Asian Games 2018. Gelaran tersebut akan berlangsung pada tanggal 18 Agustus sampai 2 September 2018. Ajang ini akan dilaksanakan di dua tempat, yakni Jakarta dan Palembang.