Bola Internasional

Kasari Presiden Saat Main Sepakbola Bersama, 2 Pejabat Masuk Penjara

Sabtu, 3 Maret 2018 15:36 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Prio Hari Kristanto
© Getty Images
Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza saat bermain sepakbola. Copyright: © Getty Images
Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza saat bermain sepakbola.

Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza, memang dikenal sebagai kepala negara yang hobi bermain sepakbola. Nkurunziza bahkan selalu membawa tim sepakbolanya, Haleluya FC, setiap akan blusukan ke daerah-daerah di Burundi. 

Biasanya pihak lawan sudah paham jika mereka akan berhadapan dengan klub sang presiden, maka permainan tidak akan terlalu serius. Bahkan terkadang pihak lawan membiarkan Nkurunziza mencetak gol.

Tapi, yang terjadi pada pertandingan melawan kesebelasan Kiremba (negara bagian di Burundi) berbeda dari biasanya. Sebagaimana dituturkan seorang saksi mata kepada kantor berita AFP, tim Kiremba yang kebanyakan beranggotakan pengungsi dari Kongo, tampaknya tak tahu bahwa mereka sedang bertanding dengan presiden Burundi. Kabarnya, sang presiden kerap dijatuhkan setiap kali menguasai bola.

© Getty Images
Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza saat bermain sepakbola. Copyright: Getty ImagesPresiden Burundi, Pierre Nkurunziza saat bermain sepakbola.

Atas insiden itu, pemimpin daerah Kiremba, Cyriaque Nkezabahizi, dan asistennya, Michel Mutama, dipenjara pada hari Kamis (1/3/28) waktu setempat. Laporan AFP menyebutkan bahwa kedua orang itu ditangkap atas tuduhan konspirasi melawan presiden.

Sekedar tambahan, Nkurunziza memiliki rekam jejak yang kurang bersih. Nkurunziza dan pemerintahannya disebut dalam sebuah laporan PBB tahun 2017 telah melakukan kejahatan kemanusiaan di Burundi.

© Getty Images
Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza saat jadi Presiden Copyright: Getty ImagesPresiden Burundi, Pierre Nkurunziza dalam kegiatan kepresidenan.

Laporan itu mengungkap keterlibatan pasukan pemerintah serta kelompok-kelompok oposisi dalam berbagai peristiwa pembunuhan, penyiksaan, dan pemerkosaan. Setelah aksi kekerasan berlangsung pada 2015. Rangkaian peristiwa itu dipicu setelah Nkurunziza memutuskan untuk kembali  mencalonkan sebagai presiden untuk ketiga kalinya. Terakhir, pria kelahiran 18 Desember 1963 itu kembali terpilih dalam pemilihan umum yang kabarnya telah diboikot oleh pihak oposisi.

309