Semenjak menjadi penyerang baru Persija Jakarta, nama Marko Simic mendadak menjadi idola baru publik pencinta sepakbola Tanah Air. Didatangkan tanpa proses seleksi, penyerang kelahiran 23 Januari 1988 itu langsung mampu menunjukkan kualitasnya.
Bayangkan saja, meski baru tiga bulan bersama Macan Kemayoran, Simic sudah mampu mencetak 17 gol dari empat kompetisi berbeda. Atas prestasi membanggakannya tersebut, ia kemudian dijuluki Super Simic oleh masyarakat Indonesia.
Simic sudah mencetak 17 gol untuk Persija Jakarta.Saking terkenalnya Simic, hampir setiap hari bisa kita jumpai pemberitaan di sejumlah media yang menyebut nama pemain yang pernah memperkuat Negeri Sembilan dan Melaka United tersebut.
Menariknya, bukan hanya media lokal saja yang ternyata menaruh minat pada pemain bernomor punggung sembilan ini. Pasalnya, media asing asal Kroasia, yang notabene negara asal Simic juga kepincut untuk memberitakannya.
Contohnya seperti yang dituliskan sebuah situs berita olahraga bernama Germanijak.hr. Dalam artikelnya, mereka menuliskan bahwa Simic saat ini merupakan penyerang terbaik dari Kroasia.
Pemberitaan media kroasia soal Marko Simic.Mereka bahkan tanpa ragu menyebut Simic lebih memiliki catatan yang lebih bagus ketimbang penyerang Kroasia lainnya yang berlaga di Eropa, seperti Mario Mandzukic dan Nikola Kalinic.
"Bila ditanya siapa penyerang tersubur Kroasia tahun ini, bukanlah Manduzkic atau Kalinic, melainkan Marko Simic yang beberapa waktu lalu mencetak hattrick di Piala AFC 2018 bersama Persija Jakarta," tulis media tersebut.
Media itu sendiri membandingkan torehan gol yang dimiliki oleh Simic dengan Mandzukic serta Kalinic. Disebutkan, musim ini Mandzukic bila ditotal baru mencetak 11 gol untuk Juventus dan Timnas Kroasia, sementara Kalinic lebih sedikit lagi dengan catatan tujuh gol saja di Milan dan Timnas.
Mario Mandzukic mencetak gol lebih sedikit ketimbang Marko Simic.Meski begitu, perlu disadari lagi bahwa level kompetisi yang dijalani Simic bersama Persija, jelas jauh di bawah panasnya kompetisi Serie A yang dirasakan oleh Mandzukic dan Kalinic.