In-depth

3 Alasan Liverpool Sia-sia Pecahkan Rekor Transfer demi Alisson

Jumat, 20 Juli 2018 14:46 WIB
Editor: Gerry Crisandy
© Getty Images
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp saat memberikan instruksi dari luar lapangan. Copyright: © Getty Images
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp saat memberikan instruksi dari luar lapangan.
Perbedaan Gaya Bermain Liverpool dan Roma

Yang pertama adalah perbedaan gaya permainan Liverpool dan AS Roma, di mana Alisson menghabiskan musim lalu.

Roma memiliki penguasaan bola lebih banyak dari tim manapun di Serie A Italia musim lalu. Dengan kata lain, Alisson lebih banyak menghabiskan waktunya berdiam diri sementara rekan-rekannya mengalirkan bola.

Berbeda dengan Liverpool yang lebih menggunakan serangan balasan dengan gaya 'gegenpressing' ala Jurgen Klopp. Liverpool akan lebih sering menekan di daerah pertahanan lawan, menyisakan sedikit perlindungan bagi kiper.

Di Roma, Alisson, meskipun memiliki persentase penyelamatan yang begitu baik, tidak selalu menghadapi peluang-peluang berbahaya.

Sedangkan di Liverpool, ketika tekanan garis tinggi yang dimainkan oleh Mohamed Salah dkk gagal, Alisson akan kerap berada di situasi satu lawan satu dengan penyerang lawan.

Pertanyaanya, apakah Alisson mampu beradaptasi dengan dua gaya permainan yang begitu kontras ini?