In-depth

Kembali Tukangi Timnas, Luis Milla Wajib Buat 3 Perubahan

Selasa, 28 Agustus 2018 21:13 WIB
Editor: Gerry Crisandy
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Irfan Jaya dan Gavin Kwan selebrasi usai gol dalam laga Indonesia vs Palestina. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Irfan Jaya dan Gavin Kwan selebrasi usai gol dalam laga Indonesia vs Palestina.
Ketergatungan pada Kedua Sayap

Persoalan berikutnya adalah ketergantungan Milla pada pemain-pemain sayap. Memiliki pemain-pemain yang memiliki keunggulan kecepatan dan kemampuan teknis di sisi lapangan, wajar jika Milla mengandalkan pemain-pemain sayapnya.

Bagaimanapun, ketika bertemu dengan tim yang memiliki keunggulan postur tubuh, umpan-umpan silang dari sisi lapangan, menjadi tidak efektif. Misalnya di pertandingan melawan Palestina di penyisihan grup Asian Games 2018 dan melawan Uni Emirat Arab (UEA) di babak 16 besar.

Di pertandingan melawan UEA, ketika dua pemain sayap andalannya, Febri Haryadi dan Irfan Jaya, tidak dapat memberikan servis pada Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly, Indonesia tidak dapat memberikan serangan berbahaya.

Barulah pada babak kedua, ketika Septian David Maulana masuk, dan sering melakukan tusukan-tusukan (cutting inside) ke tengah, Indonesia mulai mengancam gawang UEA.

Meskipun, di level Asia Tenggara, perbedaan postur tubuh tidak akan setimpang dengan, misalnya negara-negara Timur Tengah, rencana cadangan tetap dibutuhkan.

Milla harus menyiapkan Plan B, bahkan jika perlu Plan C, D dan E, untuk segala situasi di atas lapangan. Hal ini juga ditentukan oleh poin berikutnya.

1