Bola Internasional

Bima Sakti Bongkar Kelemahan Mendasar Timnas Indonesia Pasca Gagal di Piala AFF 2018

Senin, 26 November 2018 14:19 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti menyalami pemainnya satu per satu usai laga melawan Filipina. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti menyalami pemainnya satu per satu usai laga melawan Filipina.

INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, mengatakan sangat sedih tidak bisa memberikan prestasi terbaik bagi skuat Garuda di ajang Piala AFF 2018. Bima gagal membawa tim asuhannya lolos dari babak penyisihan Grup B, setelah Indonesia hanya finish di posisi keempat klasemen akhir.

Kegagalan ini juga membuat Bima terkenang pada momen beberapa tahun silam, saat ia masih aktif bermain dan membela Timnas Indonesia di ajang Piala Tiger (sekarang AFF).

"Saya pikir ini sama seperti di final tahun 2000 waktu masih Piala Tiger, sedih pasti. Di awal ditunjuk saya dan semua pemain sepakat bekerja keras, melakukan banyak hal tetapi itu tidak cukup," kata Bima.

Menurut Bima, ada banyak hal yang berpengaruh pada kegagalan Timnas Indonesia pada kejuaraan tahun ini dan ia siap bertanggung jawab atas hasil itu. 

Akan tetapi, ia berharap ke depan, federasi sepak bola Indonesia yakni PSSI bisa mengatur segala sesuatu dengan baik mulai dari persiapan, jadwal, uji coba dan lain sebagainya, karena hal itu turut mempengaruhi kualitas Timnas Indonesia.

"Ke depan, kita sudah tahu jadwal AFF itu dua tahun lagi, jadi harus prepare mulai dari sekarang. Soal masalah uji coba harus komunikasi dengan format yang dimiliki pelatih," ucapnya.

"Hasil ini (di Piala AFF 2018) tetap saya tanggung jawab. Tetapi, kita jangan mau instan," imbuhnya.

Bima menjelaskan kompetisi usia dini sangat penting jika ingin melihat Timnas senior berprestasi. Ia kemudian mencontohkan pengalamannya saat menimba ilmu di Swedia bersama Helsingborg B pada musim 1995/1996.

"Tahun 1996 saya belajar di Swedia dan itu semua kompetisi jadwalnya lengkap dari usia dini. Jadi, ke depan kompetisi usia dini itu penting dan harus berjalan. Itu pembinaan wajib siapapun pengurusnya atau ketua umumnya," jelasnya.

"Disini Luis Milla bahkan harus mengajarkan dari awal (saat melatih Timnas Indonesia). Makanya, ini pekerjaan rumah buat kita semua, karena kompetisi usia dini harus dan  penting," sambungnya.

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Timnas Indonesia Hanya di INDOSPORT.COM.

114