In-depth

Benarkah Karut-marut Sepak Bola Indonesia Hanya Karena Mafia Pengaturan Skor?

Jumat, 30 November 2018 17:30 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT
Ilustrasi pengatura skor Copyright: © INDOSPORT
Ilustrasi pengatura skor

INDOSPORT.COM - Dalam acara talkshow yang bernama Mata Najwa kemarin, telah dipaparkan secara gamblang bahwa salah satu penyebab kehancuran sepak bola Indonesia dikarenakan adanya mafia yang bermain. Dijelaskan juga betapa mengerikannya suatu pertandingan sepak bola di Liga 2 bisa dibeli dengan kisaran ratusan juta rupiah.

Nama Vigit Waluyo yang disinyalir sebagai salah satu makelar pertandingan di Liga 2 pun ikut disebut sebagai ‘sontoloyo’ oleh mantan runner pengaturan skor. Sebuah kata yang dipopulerkan oleh Soekarno dengan pengambaran betapa ‘kurang ajar’ seseorang atas perilakunya.

Bahkan salah satu Exco PSSI, Hidayat juga ikut disebut sebagai makelar pertandingan yang bisa menawarkan suatu permintaan agar sebuah tim mengalah. Sungguh sebuah ironi jika pada nantinya Hidayat terbukti bersalah, karena seharusnya sebagai Exco PSSI, ia mampu mengadministrasikan keadilan bagi setiap klub.

Jika dari kompetisi liganya saja sudah begitu kacau dengan isu pengaturan skor, rasanya tidak akan heran hal itu akan berdampak pada Timnas Indonesia. Faktanya, Timnas Indonesia memang gagal total di Piala AFF 2018 dengan ‘prestasi’ terburuk sepanjang sejarah keikutsertaannya.

Lalu, apalagi yang bisa dibanggakan dari sepak bola Indonesia yang sudah bukan jalan ditempat lagi, melainkan sudah jatuh pada lubang terdalam dengan hanya kegelapan yang menjadi seorang teman. Apakah benar kekelaman sepak bola Indonesia hanya karena mafia pengaturan skor saja?

46