INDOSPORT.COM - Memasuki laga kedua fase penyisihan grup, insiden kecil terjadi selepas laga Persebaya Surabaya melawan Persib Bandung di pertandingan kedua grup A Piala Presiden 2019. Terkait sanksi dan hukuman jika ada pelanggaran di Piala Presiden, PSSI nyatnya belum membentuk panitia disipilin (Pandis) yang menjadi pihak terkait.
Perhelatan Piala Presiden 2019 telah berjalin lebih dari sepekan. Ajang pramusim ini pun dapat dibilang sukses dalam pelaksanaaan.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung ini dimenangkan Persebaya Surabaya usai mengalahkan Persib dengan skor 3-2. Namun hasil ini memicu aksi kurang terpuji sebagian oknum suporter Persib Bandung.
Mereka tampak merangsek ke dalam lapangan. Tak hanya itu mereka mengejar dan melakukan pemukulan kepada pemain dan pelatih Persib Bandung Miljan Radovic.
Menanggapi serta menangani kejadian ini, ternyata Piala Presiden 2019 belum membentuk Panitia Disiplin (Pandis). Hal ini tentu berbeda dengan perhelatan Piala Presiden edisi sebelumnya yang sudah memiliki Pandis dan daftar hukuman terkait suatu pelanggaran yang dilakukan.
Disinggung hal ini, PSSI selaku penyelenggara Piala Presiden 2019 tidak menampik. Melalui Kepala Media Relasi serta Digital Promosi PSSI Gatot Widakdo bahwa memang PSSI belum membentuk Pandis dalam Piala Presiden 2019.
"Memang Piala Presiden tahun ini belum ada Pandis seperti tahun sebelumnya. Jadi tahun ini semua yang terkait pelanggarang disiplin ditangani langsung oleh Komdis PSSI," ucap Gatot kepada INDOSPORT.
Namun meski belum ada Pandis, Gatot mengaku PSSI tidak akan menutup mata terkait pelanggaran yang terjadi di Piala Presiden 2019. Seperti halnya apa yang dilakukan Bobotoh, PSSI melalui Komdis melihat jenis pelanggaran yang dilakukan.
"Kini saatnya tinggal tunggu laporan matchcom (match commisioner) untuk ditindaklanjuti. Soal hukuman kita lihat nanti kode disiplin mana yang dilanggar," tutup Gatot.
Terus ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT