INDOSPORT.COM - Menjelang babak 8 besar Piala Presiden 2019 bergulir, ternyata ada harapan besar bagi pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman.
Pelatih asal Majalengka itu tak ingin pertandingan Persebaya Surabaya vs PS Tira-Persikabo untuk penentuan pemenang harus dilakukan dengan babak tos-tosan alias babak pinalti.
Djanur berharap timnya bisa menang menghadapi skuat asuhan Rahmad Darmawan tersebut melalui waktu pertandingan normal saja.
"Saya berharap Persebaya menang tanpa melalui babak pinalti," singkat Djanur saat konfrensi pers Kamis (28/03/19).
Meskipun demikian, Djanur tetap mempersiapkan pemainnya ketika latihan dengan tendangan pinalti. Meskipun tak intens dalam me-drill anak didiknya melakukan tendangan pinalti, namun Djanur sudah berusaha mempersiapkannya.
Skuat Persebaya Surabaya Saat Sedang Latihan."Segala sesuatunya sudah kami persiapkan termasuk menyiapkan pemain jika ada babak adu pinalti," singkat Djanur.
Rasa khawatir Djanur terutama untuk babak adu pinalti bukan tanpa sebab, pertandingan babak 8 besar Piala Presiden 2019 ini tidak melewati babak perpanjangan waktu.
Jika kedua tim pada babak reguler belum dapat menciptakan gol atau bermain imbang, maka untuk dapat menentukan pemenangnya harus dilakukan babak adu pinalti. Nah, kenapa hal ini dihindari Djanur?
Penyebabnya Persebaya sudau berlatih cukup lama dan sudah dirasa matang oleh Djadjang Nurdjaman. Oleh sebab itu dia mengatakan jika tim ini sudah siap untuk bertanding dengan optimal, dari latihan yang sudah optimal.
Hal itulah Djanur kembali berharap anak didiknya mampu bermain semaksimal mungkin dan memberikan yang terbaik untuk tim.
Senada dengan sang pelatih, Novan Setya Sasongko pemain Persebaya Surabaya juga berharap yang sama. Pemain asal Bojonegoro itu berharap bisa menampilkan permainan sesuai arahan pelatih.
Ikuti terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.COM