Rekam Jejak Kontroversial Iwan Budianto, dari Cap Pengkhianat hingga Kasus Suap
Cap pengkhianat seakan memberikan tekad tersendiri dalam diri Iwan Budianto. Kecintaannya pada Arema pun dibuktikannya pada 2012 ketika ia ikut andil dalam dualisme Arema.
Pada 2012 terjadi dualisme kompetisi di Indonesia di mana lahir IPL yang menyaingi ISL.
Arema kala itu memilih bermain di IPL. Namun, Iwan Budianto memperjuangkan Arema Cronous berlaga di ISL.
Arema Cronous inilah yang akhirnya menjadi Arema FC seperti saat ini. Pascadualisme ini, Aremania pun akhirnya terbelah.
Hingga saat ini ada klub Arema Indonesia yang berlaga di Liga 3. Iwan Budianto sendiri sempat jadi CEO dari klub Arema FC yang main di Liga 1.
Iwan Budianto tak hanya malang melintang di klub-klub Jawa Timur. Ia nyatanya juga ikut dalam kepengurusan PSSI.
Karier Iwan di PSSI diawali dari anggota Board of Management Badan Liga Sepak Bola Indonesia periode 2004-2007.
Pada 2007, ia pun menjadi anggota Exco PSSI untuk periode 2007-2011 sammbil merangkap jabatan Ketua Bidang Status dan Alih Status Pemain PSSI.
Dua tahun berselang ia menjadi Ketua Badan Liga Amatir. Karier Iwan terus melesat hingga akhirnya menjadi wakil ketua umum PSSI.
Ditahannya Joko Driyono akhirnya membuat Iwan naik sebagai Plt. Ketua Umum.
Selama di PSSI, banyak kontroversi yang meliputi dirinya. Mulai dari tuduhan korupsi, hingga menyalahgunakan jabatannya demi kepentingan Arema.