In-depth

Segera ke Bundesliga! Union Berlin, Saksi Sejarah Jerman yang Enggan Jadi Klub Kaya

Minggu, 7 April 2019 19:16 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© worldfootball
Skuat FC Union Berlin musim 2018/19. Copyright: © worldfootball
Skuat FC Union Berlin musim 2018/19.
Reunifikasi

Kondisi politik di Jerman kembali memberikan perubahan besar pada persepak bolaan Jerman. 

Setelah runtuhnya tembok Berlin pada akhir 1989, untuk kali pertama dua tim Berlin, yakni FC Union (Timur) dan Hertha Berlin (Barat), bertanding dalam sebuah laga persahabatan. 

Sebanyak 51 ribu fans hadir di Olympiastadion pada 27 Januari 1990 untuk menyaksikan laga tersebut. 

Di sekitar stadion, mereka telah ditunggu sekitar 100 fans Dynamo Dresden yang muncul dan memprovokasi.

Namun, chant-chant 'Stasi Raus!' ('Stasi Out!') dikumandangkan oleh suporter Herta maupun Union.

Kebangkrutan dan 'Berdarah untuk Union'

Jika Anda pikir reunifikasi akan membangkitkan klub FC Union, maka Anda salah. 

Setelah reunifikasi, FC Union justru mengalami masa kelam. Setelah menguasai kompetisi regional di 1993 dan 1994, mereka ditolak main di Bundesliga 2 lantaran kesulitan finansial.  

Bahkan, pada tahun 2004 FC Union Berlin hampir punah seutuhnya. Federasi Sepak Bola Jerman kala itu meminta dana jaminan sebesar 1,5 juta euro. 

Beruntung, seorang pebisnis sekaligus fans bernama Dirk Zingler dana menyuntikan dana. Dirk Zingler sendiri hingga saat ini menjabat menjadi presiden klub. 

Dirk Zingler tak sendiri. Ia juga dibantu oleh suporter. Pada 2004 suporter Union melakukan kampanye bernama  ‘Bluten für Union’ (bleed for Union). 

Para suporter ramai-ramai melakukan donor darah dan hasil penjualan darah tersebut diberikan untuk klub.  

'Menolak Kaya'

Ada yang menarik pada klub FC Union Berlin. Di saat sepak bola kini dipenuhi dengan komersialisme dan uang, namun hal itu tak begitu tampak di Union Berlin. 

Ketika banyak fans mengukur kesuksesan timnya dengan transfer-transfer pemain top dan trofi kabinet, namun fans Union Berlin tidak demikian. 

Tidak ada jarak antara Presiden Dirk Zingler dan fans. Semua keputusan bukan datang dari investor atau Zingler semata, melainkan atas penerimaan para fans. 

Mereka pun seperti menutup adanya investor lain yang memiliki pengaruh besar dan bisa mengatur-ngatur klub. 

Akan tetapi, hal ini bisa saja berubah jika nanti Union Berlin berkompetisi di Bundesliga. Maklum, Bundesliga jelas berbeda dari kasta di bawahnya.

Zingler sendiri berencana akan menambah kapasitas stadion. Namun, sepertinya mimpi Zingler bukan prioritas bagi fans yang hanya ingin menikmati sepak bola dengan santai. 

Fajar Baru FC Union

Pada musim 2018/19 harapan terpendam suporter FC Union untuk melihat timnya bertandingan di kasta teratas akhirnya mendekati kenyataan. 

Saat ini Union Berlin duduk di posisi tiga klasemen Bundesliga 2 dengan 47 poin. Union Berlin bersaing dengan Koln, Hamburg, Paderborn, dan Holstein Kiel untuk memperbutkan tiga tiket promosi ke Bundesliga. 

Di sisi lain, rival bebuyutan mereka, Dresden justru terpuruk di posisi 14 klasemen dan berjuang menghindari jurang degradasi ke kasta ketiga. 

Malam nanti, kedua tim akan bertemu dalam laga Derby Berlin di markas Dresden, Stadion Glücksgas. Kemenangan sangat dibutuhkan FC Union untuk mengamankan tiket promosi. 

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

472