Liga Indonesia

Diisukan Jadi Ketum, Erick Thohir Bisa Bangkitkan Spirit Kaum Muda di Tubuh PSSI

Minggu, 21 April 2019 16:39 WIB
Editor: Rafif Rahedian
 Copyright:

INDOSPORT.COM Erick Thohir menjadi sosok yang diminta beberapa pihak untuk menduduki kursi federasi sepak bola Indonesia (PSSI). Salah satu yang menginginkan itu terjadi adalah Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

Tuntutan yang ditujukan kepada Erick Thohir tersebut tak terlepas dari pengalamannya berkecimpung di dunia olahraga, khususnya sepak bola. Dirinya lebih dulu terjun sebagai pemegang saham klub. Mulai dari DC United, hingga Inter Milan.

Namanya kembali indah di mata publik Indonesia ketika ia sukses menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018, INASGOC. Berkatnya, Indonesia mendapatkan pujian dari sejumlah negara atas keberhasilannya menyelenggarakan Asian Games di Jakarta dan Palembang.

Semangat anak muda hadir dalam diri Erick Thohir meski usianya saat ini sudah menyentuh 48 tahun. Namun dirinya bisa menjadi penggerak anak muda untuk mengembangkan sepak bola Indonesia.

Itu tak terlepas dari aksinya yang mengajak generasi muda untuk berani berwirausaha. Pria kelahiran Jakarta tersebut memang menjadi salah satu penggerak asal anak-anak muda lebih agresif untuk menjadi produsen, bukan konsumen.

Cara pandang tersebut juga bisa ia terapkan kala menduduki kursi tertinggi di otoritas tertinggi sepak bola Indonesia. Erick Thohir bisa mengajak generasi muda untuk saling bahu membahu memperbaiki PSSI.

Nama-nama lama bisa saja disingkirkan oleh kaum muda dengan semangat baru di dalam tubuh PSSI. Dengan begitu, dirinya bisa membuat pecinta sepak bola Tanah Air punya harapan baru.

Erick Thohir sendiri digadang-gadang bisa memperbaiki masalah internal PSSI yang saat ini sedang bobrok. Mengapa dikatakan bobrok? Meski berhasil menggelar Liga 1 sejak dua musim lalu, namun PSSI masih belum bisa memberangus mafia sepak bola.

Gerakan memberantas mafia pengaturan skor justru datang dari pihak di luar PSSI. Ya, kelompok yang memperbaiki sepak bola Indonesia dari genggaman mafia adalah Satgas Antimafia Bola bentukan kepolisian.

Itu sudah cukup memperjelas jika PSSI selama ini tidak ada tindakan nyata untuk mencoba membersihkan sepak bola Indonesia, meski akhirnya saat ini mereka bersedia bekerja sama dengan Satgas Antimafia Bola.

Wajar, jika penikmat sepak bola Tanah Air sudah tidak percaya dengan para pengurus PSSI yang ada saat ini. Oleh karenanya, Erick Thohir dianggap bisa menjadi obat bagi masalah yang hadir di persepakbolaan nasional.

Bahkan kini nama Erick Thohir sudah ‘secara resmi’ menjadi Ketua Umum PSSI pada tahun 2019 ini. Itu terlihat ketika namanya terpampang sebagai ketua di Wikipedia PSSI. Namun itu jelas bukan keputusan resmi PSSI.

Karena sampai saat ini, PSSI belum memutuskan siapa yang akan menjadi nahkoda untuk menggantikan Edy Rahmayadi, Joko Driyono atau Iwan Budianto di kursi tertinggi.

Terus Ikuti Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM