In-depth

Analisis Hasil Laga Borussia Dortmund vs Schalke 04: Ketika Nafsu Justru Membunuhmu

Minggu, 28 April 2019 06:29 WIB
Editor: Coro Mountana
© TF-Images/Getty Images
Mahmound Dahoud, Marcel Schmelzer dan Raphael Guerreiro tertuduk lesu melihat Dortmund kalah. Sabtu (27/04/19), TF-Images/Getty Images. Copyright: © TF-Images/Getty Images
Mahmound Dahoud, Marcel Schmelzer dan Raphael Guerreiro tertuduk lesu melihat Dortmund kalah. Sabtu (27/04/19), TF-Images/Getty Images.

INDOSPORT.COM – Di tengah usaha Borussia Dortmund tetap bersaing dengan Bayern Munchen dalam jalur perebutan gelar juara Bundesliga Jerman, secara mengejutkan mereka malah tersandung oleh Schalke 04, bagaimana bisa?

Laga bertajuk derby Lembah Ruhr ini memang selalu berjalan dengan sangat sengit dan menarik seperti yang terjadi pada musim lalu saat Schalke berhasil menahan imbang Dortmund di 4-4. Hal yang sama juga terjadi dalam duel yang dimainkan Sabtu (27/04/19) kemarin.

Dortmund yang membutuhkan kemenangan langsung mencetak gol terlebih dulu, tapi Schalke berhasil membalikan keadaan menjadi 2-1 di babak pertama. Pada babak kedua, Dortmund tak berdaya dan harus menyerah 2-4, bagaimana cara Schalke bisa menang?

Berikut INDOSPORT hadirkan analisisnya hanya untuk anda.

Dortmund Bermain dengan Operan Pendek nan Cepat

Borussia Dortmund bersama pelatih Lucien Favre di musim ini dikenal selalu memainkan operan-operan pendek nan cepat dan cara itu dilakukan dalam derby Lembah Ruhr kali ini. Lalu, dikarenakan Dortmund memiliki pemain-pemain cepat, mereka selalu menyerang dari sayap.

Dari data yang dilaporkan oleh Whoscored, Dortmund lebih banyak menyerang dari sisi kiri dengan mengandalkan Abdou Diallo, Raphael Guerreiro, dan Jadon Sancho. Tercatat sebanyak 54% arah serangan Dortmund berasal dari kiri, lalu bagaimana cara Schalke menangkalnya?

© INDOSPORT
Jadon Sancho, bintang muda Borussia Dortmund asal Inggris. Copyright: INDOSPORTJadon Sancho, bintang muda Borussia Dortmund asal Inggris.

Schalke Menangkalnya dengan Formasi 5-3-2

Schalke 04 bersama pelatihnya, Huub Stevens tampak telah mempelajari gaya permainan Dortmund dengan memainkan formasi 5-3-2. Dengan formasi itu, Dortmund menjadi sangat sulit untuk menerobos sayap Schalke yang menumpuk banyak pemain di sayap kanan.

Dan sosok yang menjadi kunci kesulitan Dortmund untuk menyerang dari sisi sayap adalah bek kanan, Daniel Caligiuri yang dinobatkan menjadi man of the match oleh Whoscored dengan rating mencapai 8,3. Tak hanya mampu menjaga kedalaman, Caligiuri juga berhasil cetak 2 gol dan 1 assist.

© TF-Images/Getty Images
Selebrasi Daniel Caligiuri usai cetak gol ke gawang Dortmund, TF-Images/Getty Images Copyright: TF-Images/Getty ImagesSelebrasi Daniel Caligiuri usai cetak gol ke gawang Dortmund, TF-Images/Getty Images

Dortmund Cari Cara Lewat Tengah

Borussia Dortmund yang sadar cara untuk menyerang dari sayap seperti biasa sukses diredam Schalke, mencoba untuk menyerang dari tengah. Hasilnya Jadon Sancho yang bermain lebih ke tengah berhasil mengirim umpan ke Mario Gotze yang berujung pada gol pembuka.

Dortmund Kembali Lemah dalam Antisipasi Bola Silang

Salah satu kelemahan yang begitu kentara dari Dortmund musim ini adalah ketidakmampuan dalam mengantisipasi bola silang. Dan cara itu dilakukan oleh Schalke yang membuat pemain Dortmund handsball, Caligiuri yang maju sebagai eksekutor penalti sukses membuat skor imbang.

Setelah skor imbang, Dortmund ternyata masih mencoba cara untuk bermain dari tengah yang ternyata berhasil diantisipasi Schalke. Justru tim tamu yang berhasil mencetak gol lagi melalui umpan silang memanfaatkan set piece sepak pojok.

Pemain Dortmund Terlalu Bernafsu Hingga Tercipta 2 Kartu Merah

Di babak kedua, Dortmund yang tertinggal 1-2 seketika menjadi panik karena dituntut harus menang. Akibatnya para pemain Dortmund bermain lebih bernafsu atau agresif untuk mengincar gol penyama kedudukan secepat mungkin.

© INDOSPORT
Marco Reus, playmaker Borussia Dortmund. Copyright: INDOSPORTMarco Reus, playmaker Borussia Dortmund.

Tapi yang terjadi adalah tekel ceroboh dari Marco Reus dan Marius Wolf yang membuat kedua pemain itu harus mandi lebih cepat alias kartu merah. Bermain dengan jumlah 9 lawan 11 pemain dan sudah tertinggal 1-3 membuat Dortmund mencoba untuk bermain lebih tenang lagi.

Namun itu semua sudah terlambat karena dengan jumlah 9 pemain, sangat sulit bagi Dortmund untuk membongkar pertahanan Schalke yang berisi 5 pemain tengah dan 3 gelandang.

Belum lagi strategi menempatkan 2 penyerang membuat Schalke mempunyai serangan balik mematikan.

Hingga akhirnya Dortmund dan Schalke sukses mencetak masing-masing 1 gol lagi yang membuat skor akhir 2-4 untuk tim tamu.

Secara keseluruhan Dortmund bermain terlalu bernafsu terutama di babak kedua yang justru membunuh mereka dan itu dikarenakan Schalke memainkan gaya sepak bola reaktif, efektif dan menyebalkan.

Mengenang Herlina Kasim, Sang Kartini Sepak Bola Indonesia

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Borussia Dortmund dan Schalke 04 di INDOSPORT.