Liga Indonesia

Pro Kontra Stadion dengan Lintasan Atletik di Indonesia, Kuno atau Modern?

Senin, 6 Mei 2019 16:20 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Wildan Hamdani/Indosport.com
Renovasi Stadion Merpati, Depok Copyright: © Wildan Hamdani/Indosport.com
Renovasi Stadion Merpati, Depok
Pro Kontra Stadion

Stadion di Eropa

Jika berkiblat ke Eropa, khususnya Inggris, memang stadion-stadion di negara Ratu Elizabeth tersebut sudah tak menggunakan lintasan atletik. 

Bahkan, London Stadium atau Olympic Stadium yang kini menjadi kandang West Ham United, tidak memilili lintasan atletik. Padahal stadion tersebut dibangun untuk Olimpiade London 2012. 

Stadion Wembley, stadion terbesar di Inggris saat ini, juga tidak menggunakan lintasan atletik. Tetapi tidak semua stadion di Eropa, bahkan stadion Piala Dunia lantas menghilangkan lintasan atletik. 

Contohnya Stadion Olimpico Roma yagn masih punya lintasan atletik. Begitu juga dengan Olympiastadion Berlin yang tetap berdiri megah dengan lintasan atletik berwarna biru. 

Apakah dua stadion megah yang pernah menggelar Piala Dunia tersebut bisa dibilang bukan stadion modern hanya karena memiliki lintasan atletik? 

Rekomendasi FIFA 

FIFA pada tahun 2007 lalu, menyempurnakan sebuah panduan untuk stadion sepak bola. Sebuah panduan berjudul 'Football Stadiums: Technical recommendations and requirements', atau Stadion Sepak Bola: Rekomendasi dan persyaratan teknis. 

Dalam panduan tersebut di bagian 1 tentang Pre-Konstruksi, disebutkan soal Adapting a basic stadium atau bentuk dasar sebuah stadion. Pada dasarnya sebuah stadion memiliki 4 bagian tribun. 

Bentuk stadion pun tak melulu harus berbentuk persegi. Stadion juga tak harus memiliki atap di setiap tribunnya. 

Masih di bagian yang sama dalam poin 1.7, Multi-purpose stadiums atau stadion multifungsi, disebutkan bahwa "stadion didesain agar bisa menjadi tuan rumah olahraga lain ataupun acara hiburan." 

"Stadion sepak bola juga dapat digunakan untuk menjadi venue acara hiburan seperti konser, festival, teater, dan acara pameran. 

Meski lintasan atletik membuat jarak antara tribun penonton dengan lapangan menjadi lebih jauh, tetapi hal itu tidak bisa dihindari. Berbagai cara bisa dilakukan untuk tetap memiliki lintasan atletik tanpa mengurangi kenikmatan saat menyaksikan sepak bola. 

Seperti yang dilakukan di Stade de France, dengan kursi bongkar pasang yang diletakkan di lintasan atletik saat ada pertandingan sepak bola. 

Beberapa hal di atas menunjukkan bahwa stadion modern tidak selalu harus menghilangkan lintasan atletik. 

Stadion di Indonesia

Dari beberapa poin di atas, kita bisa mengambil beberapa contoh stadion di Indonesia. Apakah Stadion Gelora Bung Karno, Stadion Gelora Sriwijaya, dan Stadion Papua Bangkit stadion yang modern atau tidak? 

Tiga stadion itu sudah menggunakan single seat, memiliki papan skor digital yang besar, tetapi masih tetap memiliki lintasan atletik. 

Apakah tiga stadion tersebut bisa dibilang kuno dengan segala fasilitas yang mereka miliki? Mari kita bandingkan dengan Stadion Maguwoharjo. 

Stadion Maguwoharjo saat dibangun mendapat sambutan yang begitu hangat karena mengadaptasi Stadion San Siro dan tidak memiliki lintasan atletik. 

Di sisi lain, Stadion Maguwoharjo pernah ditolak oleh perkawilan AFC. Stadion Maguwoharjo (Sleman) awalnya direkomendasikan oleh PSSI ke AFC untuk venue kualifikasi Piala Dunia 2019 dan Kualifikasi Piala Asia 2019 bersama Stadion Gelora Delta (Sidoarjo) dan Stadion Manahan (Solo). 

Namun Stadion Maguwoharjo dianggap tidak layak karena tidak memiliki single seat atau kursi tunggal sama sekali. Single seat untuk Stadion Maguwoharjo sendiri baru akan dipasang sebanyak 5.000 untuk Liga 1 2019. 

Apakah Stadion Maguwoharjo yang tidak memiliki lintasan atletik, namun di sisi lain pernah ditolak AFC karena tidak punya single seat, bisa dikategorikan sebagai sebuah stadion sepak bola yang modern? 

Masih ada lagi satu stadion di Indonesia yang perlu dibedah dalam pembahasan ini, yaitu Stadion Gawalise (Palu). Stadion ini memiliki desain tribun yang cukup unik. 

Jika umumnya stadion dengan lintasan atletik memiliki bentuk rectangular atau berbentuk lonjong, maka berbeda dengan Stadion Gawalise. 

Stadion Gawalise mengadaptasi stadion berbentuk bujur sangkar seperti di Inggris, namun ada lintasan atletik didalamnya. Tentunya Stadion Gawalise menjadi contoh bahwasanya stadion berbentuk kotak tak selalu bisa disebut sebagai stadion modern. 

Ada contoh lagi di Stadion Merpati (Depok), stadion ini berbentuk persegi panjang dan tidak ada lintasan atletik. Tetapi kapasitas stadion ini hanya 3.000 penonton dan lokasinya sangat berhimpitan dengan pemukiman warga. 

Apakah stadion tersebut bisa dikategorikan sebagai stadion modern? 


Bertualang ke Tempat Wisata Unik di Malang, Kampung Biru Arema

Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

1