Liga Indonesia

Cara Agar Sylvano Comvalius Kembali Tajam di Arema FC

Selasa, 7 Mei 2019 19:33 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© sylvanocomvalius
Striker anyar Arema FC, Sylvano Comvalius. Copyright: © sylvanocomvalius
Striker anyar Arema FC, Sylvano Comvalius.

INDOSPORT.COM - Sylvano Comvalius sangat dinantikan ketajamannya di Arema FC. Berikut cara agar Sylvano Comvalius kembali tajam di Arema FC. 

Sylvano Comvalius di musim 2019 ini kembali merumput di kompetisi sepak bola Indonesia. Sylvano Comvalius resmi bergabung dengan Arema FC pada bulan April lalu. 

Sylvano Comvalius pada Liga 1 2017 lalu menjadi top skor dengan torehan 37 gol. 37 gol tersebut merupakan rekor gol dalam satu musim sejak Liga Indonesia bergulir pada tahun 1994. 

Sebelumnya rekor gol tersebut dipegang oleh Perry Sandria saat memperkuat Bandung Raya di Ligina 1. Saat itu Perry Sandria mencetak 34 gol dan bertahan 20 tahun lebih. 

Tetapi, ketajaman Sylvano Comvalius menurun drastis di musim 2018 lalu. Sylvano Comvalius hanya bermain 7 kali bersama Suphanburi FC dan gagal mencetak gol. 

Kondisi tak jauh berbeda dialami Sylvano Comvalius saat pindah ke Kuala Lumpur FA. Arema FC punya tugas berat untuk mengembalikan ketajaman Sylvano Comvalius di Liga 1 2019. 

Pelatih Milomir Seslija sudah mulai mencoba cara agar Sylvano Comvalius kembali tajam. Dalam laga uji coba melawan PSIS Semarang, Sylvano Comvalius ditempatkan sebagai winger. 

Tetapi, dalam laga uji coba tersebut Sylvano Comvalius masih gagal mencetak gol. Lalu cara apa lagi yang bisa dipakai Arema FC? 

Jika berkaca pada Bali United di Liga 1 2017, setidaknya bantuan rekan setim cukup mempengaruhi ketajaman Sylvano Comvalius. Saat itu Bali United memiliki Stefano Lilipaly dan Nick van der Velden. 

Nick van der Velden merupakan winger dengan umpan-umpan yang matang. Sedangkan Stefano Lilipaly adalah pemain yang sangat piawai menciptakan ruang. 

Taktik itu bisa dicoba Arema FC tentunya dengan pemain yang berbeda. Saat ini, playmaker Arema FC adalah Makan Konate. 

Namun Makan Konate lebih sering dipasang oleh Milomir Seslija sebagai trequartista yang berdiri di belakang penyerang dan winger. Tetapi Makan Konate bisa mencoba untuk memberikan umpan-umpan yang diinginkan oleh Sylvano Comvalius. 

Makan Konate juga harus tahu kapan saatnya memberikan bola langsung ke Comvalius, atau mengirimkan bola terlebih dahulu ke winger-winger Arema. 

Selain Makan Konate, peran penting lain harus dilakukan oleh Dedik Setiawan. Dedik Setiawan harus bisa menjadi pengecoh lini belakang lawan untuk memberikan celah dan ruang lebih kepada Sylvano Comvalius. 

Peran seperti itu bisa ditiru oleh Dedik Setiawan dari Luis Suarez saat bermain di Timnas Uruguay. Luis Suarez bermain sebagai umpan bagi lini belakang, agar Edinson Cavani mendapat ruang gerak dan ruang tembak. 

Senang-senang Bareng The Jakmania

Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Berita Sepak Bola Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM