Liga Indonesia

Ricuh PSS Sleman vs Arema FC, Panpel Dinilai Harus Dapat Hukuman

Kamis, 16 Mei 2019 15:33 WIB
Penulis: Ervan Yudhi Triatmoko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ivan Reinhard Manurung/INDOSPORT
Penjagaan ketat pihak kepolisian di antara tribun suporter PSS Sleman dan Arema FC. Copyright: © Ivan Reinhard Manurung/INDOSPORT
Penjagaan ketat pihak kepolisian di antara tribun suporter PSS Sleman dan Arema FC.

INDOSPORT.COM – Kericuhan yang mewarnai laga sepak bola antara PSS Sleman vs Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Rabu (15/05/19), menjadi catatan hitam pertama kompetisi sepak bola Shopee Liga 1 (kasta tertinggi bola Indonesia) 2019.

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menyatakan, kericuhan yang terjadi pada laga PSS Sleman menjamu Arema FC merupakan imbas dari ketidaksiapan operator liga dalam menggelar kompetisi sepak bola yang sehat dan profesional.

“Kompetisi sepak bola kita terjebak sebatas rutinitas. Tidak ada upaya perbaikan sama sekali. Yang penting kompetisi jalan, ada uang yang berputar,” ujar Akmal eksklusif pada awak portal berita olahraga INDOSPORT, Kamis (16/05/19).

Secara khusus, Akmal menyoroti dua masalah krusial yang menjadi penyebab kericuhan pertandingan PSS Sleman kontra Arema FC, yakni masalah wasit dan kesiapan panitia pertandingan (panpel) untuk menggelar laga.

“Masalah wasit adalah masalah klasik setiap musim dan tidak juga dilakukan perbaikan. Tidak ada penyegaran wasit, tidak ada upgrade wasit. Kesalahan elementer dan buruknya pemahaman wasit terhadap rules of the game dari IFAB bisa menjadi pemicu kekisruhan di lapangan,” imbuh Akmal.

Selain mendesak agar ada peningkatan kualitas wasit yang bertugas di Liga Indonesia, Akmal juga mendorong agar panpel pertandingan PSS Sleman vs Arema FC dijatuhi hukuman sebagai efek jera dan langkah antisipasi laga-laga selanjutnya.

“Harusnya dari kasus tadi malam, penegak hukum sudah bekerjadan menjatuhkan hukuman kepada panpel PSS Sleman. Tujuannya untuk memberi efek jera serta menjadi pembelajaran bagi klub lain agar kejadian serupa tidak menimpa mereka,” tegasnya.

Seperti diketahui, pertandingan pembuka kompetisi sepak bola Shopee Liga 1 2019 antara PSS Sleman vs Arema FC diwarnai kericuhan antara pendukung kedua tim.

Akibat kericuhan tersebut, tak sedikit suporter yang menjadi korban. Selain korban dari pihak suporter, sejumlah awak media yang sedang melakukan peliputan laga PSS Sleman vs Arema FC juga turut menjadi korban.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM