Liga Indonesia

4 Kolaborasi Ayah-Anak di Liga 1 2019, Ada Pasangan Baru Musim Ini

Sabtu, 18 Mei 2019 10:20 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Indra Citra Sena
© superball/bolasport/bali united
Kolaborasi ayah-anak, Made Pasek Andhika dan Made Andhika di Bali United. Foto: superball.bolasport/bali united Copyright: © superball/bolasport/bali united
Kolaborasi ayah-anak, Made Pasek Andhika dan Made Andhika di Bali United. Foto: superball.bolasport/bali united
Made Pasek dan Andhika Wijaya

Kisah inspiratif hadir dari Pulau Dewata. Kolaborasi ayah-anak tersaji kala bek sayap Bali United, I Made Andhika Wijaya, dilatih oleh sang ayah, Made Pasek Wijaya, yang menjabat asisten pelatih.

Andhika melejit pada Liga 1 2017. Regulasi yang mewajibkan setiap klub untuk menurunkan pemain U-23 membuatnya mendapatkan tempat utama.

Ia terus menjadi pemain inti bersama pelatih Stefano ‘Teco’ Cugurra. Menariknya, ada cerita tak biasa dari pemilihan nomor punggung Made Andhika.

Nomor punggung 33 dari Made Andhika ternyata terinspirasi dari turunan nomor punggung ayahnya, dengan harapan kelak punya kesuksesan yang sama.

"Alasan saya memilih nomor punggung 33 adalah jumlah dari dua angka tiga tersebut yang apabila ditambahkan akan menjadi angka enam," ucap Andhika seperti dilansir dari situs resmi klub.

"Enam adalah nomor punggung yang identik dengan ayah saya ketika masih aktif bermain dulu. Semoga saja kedepannya prestasi saya bisa seperti beliau," katanya menambahkan.

Gomes dan Kevin de Oliviera

© Istimewa/Bola Times
Pemain seleksi Kalteng Putra Kevin Gomes de Oliveira (kiri) dan pelatih Gomes de Oliveira (kanan) saat pemusatan latihan di Yogyakarta. Copyright: Istimewa/Bola TimesPemain seleksi Kalteng Putra Kevin Gomes de Oliveira (kiri) dan pelatih Gomes de Oliveira (kanan) saat pemusatan latihan di Yogyakarta.

Ada yang menarik di skuat tim promosi Kalteng Putra di Liga 1 2019. Keberadaan Gomes de Oliveira sebagai pelatih baru turut diikuti kedatangan sang anak, Kevin.

Kevin yang sejak umur 15 tahun tinggal di Brasil memutuskan kembali ke Indonesia. Ia lantas bergabung ke Kalteng Putra yang dilatih ayahnya.

Pemain berusia 21 tahun itu bukan terdaftar sebagai pemain asing, melainkan pemain lokal. Hal itu disebabkan Kevin memegang paspor Indonesia.

"Atmosfer sepak bola Brasil dan Indonesia berbeda. Kevin harus cepat belajar dan adaptasi di sini. Dia tercatat sebagai pemain lokal karena paspornya Indonesia. Saya berharap Kevin bisa jadi pemain sukses di Indonesia," kata Gomes beberapa waktu lalu.

Meski berstatus ayah-anak, keduanya tetap menjaga profesionalisme, meski di luar lapangan mereka tetap bercanda layaknya keluarga.