In-depth

Mengurai Makna Pemanggilan Bek Persib Achmad Jufriyanto ke Timnas Indonesia, Masih Layak?

Jumat, 24 Mei 2019 09:48 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Arum Kusuma Dewi
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Achmad Jufriyanto berpeluang difungsikan sebagai bek tengah multifungsi seperti halnya Manahati Lestusen. INDOSPORT/Herry Ibrahim Copyright: © INDOSPORT/Herry Ibrahim
Achmad Jufriyanto berpeluang difungsikan sebagai bek tengah multifungsi seperti halnya Manahati Lestusen. INDOSPORT/Herry Ibrahim
Jufriyanto Sesuai Skema Permainan Simon McMenemy

Simon McMenemy biasa memainkan dua skema berbeda di Timnas Indonesia. Mantan pelatih Bhayangkara FC itu pernah mencoba formasi 4-3-3 dan 3-4-3.

Pada laga uji coba melawan Myanmar, Simon menerapkan formasi 3-4-3. Tiga bek ditempati Yanto Basna, Manahati Lestusen, dan Hansamu Yama.

Dua winger dihuni Tinus Pae dan Ruben Sanadi yang aktif naik-turun, sementara Rizky Pellu dan Evan Dimas mengisi dua posisi gelandang sebagai poros serangan.

Tidak banyak yang mengamati bila Simon menempatkan Manahati di posisi bek tengah di antara Yanto Basna dan Hansamu dengan maksud tertentu.

Manahati tidak murni sebagai bek tengah. Ia punya tugas kompleks sebagai gelandang bertahan di kala bertahan. Saat dua winger turun membantu pertahanan, Manahati naik memutus serangan di sepertiga pertahanan.

Bek Tira Persikabo itu tidak jarang melakukan pressing langsung untuk secepat mungkin merebut bola dan mengalirkannya ke depan untuk melancarkan serangan balik.

Ketika build up serangan, posisi Manahati sedikit maju ke depan dan tidak lagi sejajar dengan Yanto Basna dan Hansamu. Ia ikut naik membangun serangan bersama Evan Dimas di lini tengah.

Setelah Manahati tidak dipanggil ke Timnas Indonesia, peran tersebut tampaknya akan diberikan kepada Achmad Jufriyanto. Ia dikenal sebagai pemain serba bisa yang mampu bermain di posisi bek tengah dan gelandang bertahan.

Meski masih membawa Arthur Bonai, Simon tampaknya ingin mencoba Jufriyanto yang kaya pengalaman layaknya Manahati.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengakui Jufriyanto punya pengalaman yang membuatnya yakin menurunkan bek berusia 32 tahun itu di laga perdana Liga 1 2019 melawan Persipura Jayapura.

"Saya memilih dia karena mempunyai pengalaman. Sebuah hal yang baik ketika ada pemain kembali dari cederanya sehingga sangat positif bagi kami," kata Robert.

Selain faktor pengalaman, Jufriyanto juga punya keunggulan di postur tubuh. Tinggi badannya yang ideal dapat diadu dengan pemain sepak bola Yordania yang memiliki postur tubuh di atas rata-rata.

Rasanya masuk akal apabila Simon tertarik memanggil Jufriyanto. Masalah usia tidak menjadi masalah sepanjang kualitas Jufriyanto masih diperlukan Simon dalam racikan terbaiknya di Timnas Indonesia.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM