Liga Indonesia

Usut Penalti Kontroversi PSS Sleman, PSSI Kirim Rekaman Pertandingan ke Jepang

Senin, 27 Mei 2019 21:17 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Lanjar Wiratri
© UseeTV
Pemain PSS Sleman, Kushedya Yudo (kanan), saat terjatuh di kotak penalti Semen Padang. Copyright: © UseeTV
Pemain PSS Sleman, Kushedya Yudo (kanan), saat terjatuh di kotak penalti Semen Padang.

INDOSPORT.COM - PSSI tidak menutup mata akan keputusan kontroversi di laga PSS Sleman vs Semen Padang. Federasi sepak bola Indonesia itu bahkan akan  mengevaluasi laga tersebut dan wasit yang memimpin dan akan mengirim rekaman laga ke Jepang.

Laga PSS Sleman melawan Semen Padang yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (25/5), dalam lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 membuahkan keputusan kontroversi.

Laga yang dipimpin oleh wasit Armyn Dwi Sryathin yang dibantu oleh asisten wasit 1 Fuad Qohar dan Dedek Duha sebagai asisten wasit 2, tersebut berkesudahan dengan skor 1-1.

Dalam pertandingan tersebut, Semen Padang berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Rosad Setiawan pada menit ke-31. Tuan rumah membalas melalui sepakan penalti Brian Ferreira pada menit ke-73.

Penalti itu dinilai kontroversial. Terkait itu, PSSI akan mengevaluasi dan menginvestigasi wasit pada pertandingan tersebut. PSSI tidak akan mentolerir setiap pelanggaran peraturan permainan apabila terbukti telah terjadi kesalahan.

“Kami akan mengumpulkan laporan teknis dari penilai wasit (referee assessor PSSI) dan dari wasit serta asisten wasit itu sendiri. Kami akan analisis kondisi kesehatan dan kebugarannya, penerapan pasal-pasal permainan, pengambilan keputusan selama pertandingan dan cara membaca situasi pertandingan,” ucap anggota Komite Wasit PSSI, Purwanto.

Tak hanya itu, PSSI juga akan mengirim rekaman pertandingan ke Asosiasi sepak bola Jepang (JFA) yang menjadi mitra PSSI dalam melakukan penilaian terhadap kinerja wasit atau perangkat pertandingan.

“Dalam pertandingan itu, secara khusus kami akan mendalami dugaan pelanggaran peraturan permainan pasal 10 dan pasal 12,” imbuh Purwanto.

PSSI sendiri sudah mengagendakan pemanggilan perangkat pertandingan. Kalau menyalahi pasal permainan maka mereka tidak akan ditugaskan lagi di Piala Indonesia 2018-2019. Bahkan, untuk bertugas di Liga 1 akan dievaluasi. Andai kesalahan yang mereka lakukan sangat mendasar, mereka tak akan diberi tugas di Liga 1 melainkan Liga 2.