Liga Indonesia

Kejanggalan Terjadi Saat Bhayangkara FC Mengalahkan Barito Putera

Rabu, 29 Mei 2019 11:03 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT.COM
Selebrasi para pemain Bhayangkara FC usai gol dari Flavio Beck. Herry Ibrahim/INDOSPORT.COM Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT.COM
Selebrasi para pemain Bhayangkara FC usai gol dari Flavio Beck. Herry Ibrahim/INDOSPORT.COM

INDOSPORT.COM – Bhayangkara FC sukses mencatatkan kemenangan perdana dalam gelaran Shopee Liga 1 2019 setelah menaklukkan tim Barito Putera dengan skor 4-2 di Stadion Patriot, Bekasi pada Selasa (28/5/2019) malam.

Kemenangan The Guardians ini akibat aksi memukai dari gelandang asing mereka Flavio Beck Junior yang mencatatkan hattrick serta satu assist bagi rekannya. Hasil semalam membuat klub milik Kepolisian Republik Indonesia ini bercokol di posisi lima klasemen.

Namun, ada cerita menarik di balik kemenangan Bhyangkara FC atas Laskar Antasari. Pemain sayap tuan rumah Nur Iskandar terlihat menggunakan jersey dan celana dengan nomor yang berbeda. Mantan pemain Sriwijaya FC ini menggunakan nomor 17 di jersey, sementara celananya menggunakan nomor 4.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by TROLL Football Indonesia (@trollfootball.indonesia) on

Hal ini seharusnya tidak terjadi, pasalnya wasit harus memastikan kembali sebelum pemain masuk ke lapangan. Pemain yang main di lapangan harus menggunakan nomor yang sesuai dengan daftar susunan pemain sebelum pertandingan digelar.

Setelah sadar nomor punggung dan celananya berbeda, Nur Iskandar pun langsung masuk ke ruang ganti untuk menukar kostumnya. Namun itu sudah menit ke-85 dan sang pemain bermain sejak awal laga.

Pihak Bhayangkara FC pun juga teledor dengan kejadian seperti ini, seharusnya ada sosok yang memastikan pemain menggunakan nomor yang sama antara jersey dan celana. Di regulasi pun juga sudah diatur bahwa saat memasuki lapangan nomor pemain harus sesuai dengan yang didaftarkan.

Kejadian tersebut sudah sepantasnya tidak terulang di dunia sepak bola Indonesia. Hal ini menunjukan kurangnya profesionalitas dari segi wasit yang tidak memastikan dan dari sisi klub yang membiarkan kejadian seperti itu terjadi.