Liga Indonesia

Robert Rene Alberts Sayangkan Kegiatan Timnas Indonesia Ganggu Kompetisi

Sabtu, 1 Juni 2019 13:29 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Isman Fadil
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts di kediaman manajer Persib, Umuh Muchtar di Ciluluk, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Selasa (21/05/2019). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts di kediaman manajer Persib, Umuh Muchtar di Ciluluk, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Selasa (21/05/2019).

INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memahami Timnas Indonesia membutuhkan pemain berkualitas, agar prestasi sepak bola Indonesia semakin meningkat. 

Meski begitu, pihaknya menyayangkan jika kegiatan Timnas Indonesia diluar kalender FIFA membuat kompetisi Liga 1 2019 yang sedang berjalan, harus terhenti sementara dengan ditundanya pertandingan pekan keempat. 

Salah satu laga yang terkena dampak kegiatan Timnas, yakni pertandingan Persib menghadapi tuan rumah Arema FC yang sebelumnya akan digelar pada 14 Juni 2019.

Sebagai informasi, pertandingan pekan keempat ditunda, karena adanya agenda uji coba Timnas Indonesia menghadapi Vanuatu, Sabtu (15/06/19). 

"Saya tahu posisi timnas, setiap pelatih harus memproduksi pemain terbaik untuk Timnas. Tapi jika kita tidak bisa main gimana kita mau produksi pemain untuk timnas," ungkap Robert Alberts. 

"Karena kita harus ikut liga, memproduksi pemain untuk ada di level terbaiknya dan timnas bisa memilihnya," kata Robert Alberts menambahkan. 

Pelatih asal Belanda ini menuturkan, agenda tim nasional seharusnya tidak menganggu jalannya kompetisi, jika sesuai dengan kalender dan regulasi yang diterapkan oleh federasi sepak bola dunia FIFA. 

Mantan pelatih PSM Makassar ini berharap, PSSI harus banyak belajar dari negara lain, agar sepak bola Indonesia kedepannya semakin berkembang dan berprestasi. 

"Itu bukan jadi alasan untuk memakluminya. Itu tidak terjadi di Eropa karena Timnas Indonesia main maka kompetisi berhenti. Kita harus mulai belajar untuk bisa berkembang dengan mulai dari mengikuti regulasi FIFA dan agenda FIFA. Jadi semua pertandingan bisa sesuai," jelasnya.