Liga Indonesia

3 Modus Lawas yang Jadi Penyebab Kembali Masuknya Flare di Stadion Kanjuruhan

Minggu, 2 Juni 2019 15:10 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Ian Setiawan/INDOSPORT.COM
Selebrasi para pemain Arema FC usai mengalahkan Persela. Ian Setiawan/INDOSPORT.COM Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT.COM
Selebrasi para pemain Arema FC usai mengalahkan Persela. Ian Setiawan/INDOSPORT.COM

INDOSPORT.COM - Panpel Arema FC langsung menganalisa secara detail atas insiden penyalaan flare di Stadion Kanjuruhan, pasca laga menjamu Persela Lamongan, 27 Mei lalu. Ternyata ada beberapa modus lawas yang membuat flare bisa masuk ke Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Liga 1 melawan Persela Lamongan dan semestinya bisa diantisipasi.

Pelanggaran regulasi kompetisi itu pun membuat tim Singo Edan bersiap kembali dijatuhi sanksi denda. Meski pada laga itu, segelintir Aremania hanya menyalakan dua flare dengan imbas asap yang mengepul.

"Seperti kita ketahui, bahwa benda-benda itu memang dilarang keras berada di stadion, dan merupakan pelanggaran," ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.

Pihaknya pun langsung menganalisa atas kronologi masuknya benda yang mengandung api berbahaya tersebut. Ada sejumlah celah pada penjagaan petugas Panpel yang terindikasi masuknya flare di Stadion Kanjuruhan.

Kesimpulan yang diambil Panpel, ada tiga modus yang diduga menjadi awal masuknya flare hingga dinyalakan di dalam stadion. Ketiga cara itu sebenarnya modus lawas, yang kali ini bisa saja digunakan lagi.

"Pada 10 menit terakhir, petugas memang membuka semua pintu stadion untuk kepulangan Aremania. Bisa jadi, flare baru masuk dibawa saat itu," tambahnya.

"Bisa juga dengan cara lama. Yaitu menitipkan flare ke pedagang asongan, maupun teman-teman Aremanita," sambung Kepala Bidang Sarana dan Pra Sarana di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Apapun itu, yang jelas penyalaan flare menjadi teguran keras bagi Panpel Arema FC. Lantaran laga melawan Persela adalah home perdana, dari 17 laga di Stadion Kanjuruhan di Liga 1 musim ini.