In-depth

3 Perubahan Besar yang Dibawa Vincenzo Alberto Annese Jika Gantikan Ivan Kolev di Persija

Senin, 3 Juni 2019 21:19 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Lanjar Wiratri
© Prima Pribadi/INDOSPORT
Mantan pelatih PSIS Semarang asal Italia Vincenzo Alberto Annese. Copyright: © Prima Pribadi/INDOSPORT
Mantan pelatih PSIS Semarang asal Italia Vincenzo Alberto Annese.

INDOSPORT.COM - Tampaknya bakal ada tiga perubahan yang akan dibawa pelatih Vincenzo Alberto Annese di Persija Jakarta jika resmi menggantikan posisi Ivan Kolev.

Sebab masa depan Ivan Kolev saat ini sedang berada diujung tanduk, mengingat dalam tiga pekan awal Liga 1 2019, Persija Jakarta kalah dua kali dan imbang sekali.

Total klub berjuluk Macan Kemayoran ini tak mendulang kemenangan sekalipun. Bahkan rentetan hasil buruk juga dialami ketika berlaga di Piala AFC dan Piala Presiden musim ini.

Menurut Ivan Kolev, pasca kalah dari Bali United, ia tak percaya dengan hasil tersebut. Sebab Persija dinilainya telah tampil maksimal selama 90 menit.

"Susah, saya susah bicara ini sepertinya takdir yang buruk sekali. Tidak mungkin kami kalah dengan cara seperti ini," ucap Kolev di Bali, Sabtu (01/06/19).

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Ivan Kolev saat briefing tim sebelum latihan Persija Jakarta di Lapangan PSAU TNI Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (09/05/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTPelatih Ivan Kolev saat briefing tim sebelum latihan Persija Jakarta di Lapangan PSAU TNI Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (09/05/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

Kabarnya, dampak rentetan hasil buruk membuat manajemen Persija langsung bergegas untuk berunding mencari keputusan terbaik agar bisa kembali bersinar pasca lebaran.

Sementara itu, pelatih asal Italia Vincenzo Alberto Annese tiba-tiba mengunggah foto sedang di Jakarta melalui akun media sosial Instagram Story pribadinya.

Hal itu membuat dugaan publik kalau Annese bakal menggantikan Ivan Kolev semakin kencang. Netizen pun sudah tak sabar Persija dilatih oleh Annese.

Akan tetapi perlu diketahui oleh para penggemar sepak bola nasional, jika Annese menakhodai Persija dan menggantikan Kolev, tampaknya bakal ada evolusi yang dibawanya.

1. Adopsi Gaya Italia

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelatih PSIS, Vincenzo Alberto Annese, memberikan instruksi dari pinggir lapangan ketika timnya, PSIS, menghadapi Arema FC. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTMantan pelatih PSIS, Vincenzo Alberto Annese, memberikan instruksi dari pinggir lapangan ketika timnya menghadapi Arema FC.

Andai Annese resmi melatih Persija, maka ia bakal menjadi juru taktik pertama asal Italia dalam sejarah klub dan diprediksi gaya bermain dari Negeri Pizza tersebut akan dibawah.

Sebab Annese sempat membawa gaya bermain Italia kala membesut PSIS Semarang pada Liga 1 2018 lalu. Baginya gaya bermain di Italia tak semata-mata hanya bertahan saja.

"Bermain di Italia sekarang telah berevolusi, banyak menyerang hingga berubahnya taktik dan strategi," papar Annese di Semarang, April 2018 silam.

2. Perbaiki Sistem Menyerang

© Sudjarwo/Indosport.com
Pelatih PSIS Semarang, Vicenzo Alberto Annese. Copyright: Sudjarwo/Indosport.comMantan pelatih PSIS Semarang, Vicenzo Alberto Annese.

Lalu andai Annese menggantikan Ivan Kolev di Persija Jakarta, maka ia tampaknya bakal memperbaiki sistem bermain yang dinilai masih buruk.

Pelatih yang mengantongi lisensi UEFA Pro ini bahkan senang dengan gaya bermain menyerang. Maka andai skemanya tak berjalan maka ia bakal evaluasi.

"Saya suka akan skema menyerang serta memperbaiki taktik dan strategi," papar Vincenzo Alberto Annese kepada wartawan di Semarang, April 2018 lalu.

3. Disiplin Tinggi

© albertoannese.com
Vincenzo Alberto Annese, Pelatih baru PSIS Semarang. Copyright: albertoannese.comMantan pelatih PSIS Semarang Vincenzo Alberto Annese (kanan).

Evolusi terakhir yang bakal dibawa Annese ke Persija Jakarta adalah disiplin tingkat tinggi dengan pengawasan yang begitu ketat dari sang pelatih.

Saat masih melatih PSIS Semarang, Annese memiliki aturan khusus soal makan. Para pemain tidak boleh makan terlalu banyak atau terlalu sedikit setelah latihan.

Annese bakal langsung mengontrol dari meja ke meja pemainnya melihat porsi makan. Selain itu, para pemain juga tidak diperbolehkan menyantap nasi dengan spageti.

"Saya memberi mereka tekanan tiap hari ketika berlatih. Pemain yang baik itu dapat sejatinya bisa mengatasi tekanan. Saya menerapkan disiplin ketat," ujar Annese, April 2018 silam.

Bahkan penerapan yang dilakukan Annese mendapat sorotan dari CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi. Ia bahkan melihat langsung bagaimana Annese menerapkan aturan.

"Coach Annese banyak sekali mengubah pola latihah, makan, sampai tidur juga diatur," papar Yoyok di Yogyakarta, April 2018 lalu.