Liga Inggris

Ketika Gaya Hidup Mewah Buat Para Pemain Liga Inggris Susah Beli Rumah

Rabu, 5 Juni 2019 06:31 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Getty Images
Alex Oxlade-Chamberlain merupakan salah satu pemain Liga Inggris yang sempat kesulitan mencari rumah. Copyright: © Getty Images
Alex Oxlade-Chamberlain merupakan salah satu pemain Liga Inggris yang sempat kesulitan mencari rumah.

INDOSPORT.COM - Menjadi pemain sepak bola Liga Inggris dengan gaya hidup mewah ternyata tak selamanya menyenangkan, bahkan ada yang sampai kesulitan membeli rumah.

Salah satu contohnya adalah Alex Oxlade-Chamberlain, yang diboyong Liverpool dari Arsenal pada tahun 2017 lalu. Saking sulitnya mencari hunian untuk ditinggali, ia terpaksa menginap di hotel berbulan-bulan, yang pastinya menyita kocek yang cukup dalam.

Dilansir dari laman The Telegraph, para agen konon dibuat pusing dengan tingginya permintaan rumah mewah dengan beragam fasilitas kelas atas seperti kolam renang, desain luar dan dalam yang modern, serta taman yang super luas.

Alhasil, Oxlade-Chamberlain pada akhirnya harus menyewa di kamar hotel selama dua bulan lantaran belum menemukan properti yang tepat di Cheshire, Inggris. Seorang Gylfi Sigurdsson pun ternyata menginap di hotel yang sama.

Cheshire sendiri merupakan sebuah desa kecil yang indah yang menjadi perbatasan Merseyside dan Manchester. Area tersebut memang sangat populer di kalangan para bintang lapangan hijau, termasuk Rio Ferdinand, Ole Gunnar Solskjaer, dan Cristiano Ronaldo.

Akan tetapi, ada satu hal lagi yang membuat pesepak bola Liga Inggris merasa kesulitan mencari rumah. Kali ini cenderung ke faktor psikologis, ketika sebagian besar mereka masih merasa bimbang, berapa lama akan bermain di klub yang dibelanya.

Seperti diketahui, nasib pemain sepak bola tentu berbeda-beda. Ada yang mampu bertahan lama, namun tak sedikit pula yang harus ditransfer ke tempat lain karena habis masa kontrak atau bahkan ditendang keluar.

Pasar peminjaman rumah di Cheshire pun terbilang kompetitif karena rata-rata pemilik tak ingin meminjamkan, tapi menjual. Namun terlepas dari itu semua, para pesepak bola tentu harus berjuang menghidupi dirinya sendiri, salah satunya adengan menunjukkan prestasi di tim masing-masing.