In-depth

Bukan Sarri atau Guardiola ke Juventus, tapi Sarriola

Sabtu, 8 Juni 2019 14:37 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© MARTIN RICKETT/GETTY IMAGES
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dan Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, menjadi kandidat pelatih berikutnya Juventus. Copyright: © MARTIN RICKETT/GETTY IMAGES
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dan Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, menjadi kandidat pelatih berikutnya Juventus.

INDOSPORT.COM - Selama beberapa pekan terakhir, Juventus disibukkan cap-cip-cup memilih pelatih di antara dua kandidat: Maurizio Sarri atau Pep Guardiola. Saking tampak bimbang, fans Si Nyonya Tua membuat meme foto gabungan kedua pelatih sehingga menjadi Sarriola.

Ketika klub-klub top Eropa macam Real Madrid dan Bayern Munchen telah mendapatkan pemain-pemain baru untuk musim 2019/20, Juventus malah belum punya pelatih pasca berpisah dengan Massimiliano Allegri pada akhir 2018/19.

Hal ini tentu saja mengganggu fokus Juventus untuk berbelanja pemain di bursa transfer musim panas 2019. Logikanya, tanpa pelatih, bagaimana bisa membentuk tim yang mumpuni untuk mengarungi musim baru?

Tampak jelas bahwa manajemen Juventus bingung menentukan pelatih selanjutnya. Bahkan, Football Italia mengabarkan tim media sosial Bianconeri diminta untuk menyiapkan dua video penyambutan pelatih versi Sarri dan Guardiola.

Hal tersebut kontan bikin fans Juventus nyinyir dengan menggunggah foto nyeleneh. Akun Twitter @forumJuventus, misalnya, dengan caption: RESMI: Selamat datang #Sarriola!

Satu Menolak, Satu Berharap

Dari saga pemilihan pelatih, sepertinya Juventus lebih berharap lamaran mereka diterima Pep Guardiola. Opsi ini sangat didukung para suporter, bahkan legenda klub seperti Andrea Barzagli. Sang mantan bek merasa tidak ada yang mustahil terjadi di Raksasa Turin setelah mereka berhasil mendatangkan Cristiano Ronaldo di musim panas 2018.

Kegigihan Sang Zebra luar biasa. Menurut media-media Italia, Juventus telah berulang kali menghubungi pihak pelatih asal Spanyol itu. Akan tetapi, hasilnya sama: ditolak. 

Bak garam yang ditaburkan ke hati Juventus yang terluka karena penolakan itu, Manchester City menggunggah wawancara eksklusif Guardiola pada Jumat (8/6/19) di Twitter.

"Tidak ada tempat yang lebih baik. Saya berkostum biru. Saya salah satu dari Anda," begitu sebagian tweet dalam unggahan video akun Manchester City.

Sementara Guardiola menolak, di sisi lain, Sarri tampaknya mulai berharap tawaran melatih Juventus itu jatuh kepadanya. Dalam beberapa wawancara terakhir, ia rutin mengirim kode bahwa ia tertarik membesut Juve musim depan.

Sarri bahkan tidak peduli apabila kubu Napoli, tim yang ia asuh pada 2015-2018, mengecapnya sebagai pengkhianat lantaran bergabung dengan klub yang notabene musuh perebutan gelar Serie A Italia beberapa tahun terakhir.

Sepertinya, hanya tinggal menunggu waktu saja bahwa Sarri pada akhirnya menjadi pelatih Juventus selanjutnya.

Gaya Bermain Sarriola

Bila melihat gaya permainan yang dianut kedua pelatih, sesungguhnya tidak ada perbedaan yang mencolok. Siapa pun melatih selanjutnya, sudah dapat dibayangkan bagaimana tampilan Juventus musim depan.

Baik Sarri maupun Guardiola sesungguhnya memiliki filosofi dengan akar yang sama: menyerang, menekan lawan dengan permainan operan bola langsung ke pertahanan rival.

Kesamaan filosofi sepak bola tersebut bahkan diakui oleh Pep Guardiola. Hal itu ia utarakan pada Oktober 2017, usai Manchester City besutannya mengalahkan Napoli di Liga Champions 2017/18.

"Baik Napoli maupun Man City memiliki ide permainan yang sama, menekan lawan, banyak operan, kemudian langsung menyerang. Napoli salah satu tim terberat yang pernah saya hadapi sepanjang karier," ujar Guardiola.

Maka, semestinya fans Juventus yang masih keberatan dengan sosok Sarri mengasuh tim kesayangan mereka boleh sedikit lega. Setidaknya, mereka dapat melihat Sang Zebra bermain lebih menyerang ketimbang ketika masih dilatih Allegri yang defensive minded.

Dengan demikian, para penyerang top Juventus macam Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, Mario Mandzukic, dan lain-lain dapat mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dalam mencetak gol siapapun yang nantinya ditunjuk melatih Juventus musim depan. Sebab, baik Pep Guardiola ataupun Maurizio Sarri menawarkan gaya bermain yang sama.

1