Liga Italia

Sebelum Alami Masalah Finansial, Ini Starting XI Terbaik AC Milan di Abad ke-21

Selasa, 11 Juni 2019 19:46 WIB
Editor: Juni Adi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Nasib miris dialami salah satu tim besar Serie A Italia, AC Milan. Klub yang telah meraih tujuh gelar Liga Champions tersebut diambang kebangkrutan, setelah neraca keuangan mereka dikabarkan terus menyusut.

Bahkan, salah satu media Italia Corriere dello Sport menyebut AC Milan sudah mengalami kerugian lebih dari 400 jtua euro dalam kurun waktu lima tahun.

Hal tersebut membuat AC Milan kini harus berurusan dengan regulasi UEFA soal Financial Fair Play, lantaran keuangan klub tidak stabil dimana pengeluaran tidak sebanding dengan pemasukan untuk belanja pemain.

AC Milan sempat berbenah pada musim 2018 lalu. Dipimpin mantan pemainnya, Leonardo, AC Milan berusaha untuk menekan pengeluaran mereka dengan cara meminjam beberapa pemain seperti Gonzalo Higuain dan Tiemoue Bakayoko.

Namun sayang, dua pemain tersebut belum mampu membangkitkan performa Milan hingga pertengahan musim lalu.

Hal tersebut membuat klub memutuskan untuk aktif di bursa transfer musim dingin Januari 2019. Sekitar 70 juta euro mereka habiskan untuk memboyong penyerang Krzysztof Piatek dari Genoa dan gelandang Lucas Paqueta dari Flamengo.

Kehadiran dua pemain tersebut cukup sukses. AC Milan sempat menembus posisi empat besar cukup lama, sebelum akhirnya performa Milan menurun drastis jelang berakhirnya kompetisi, hingga finis di peringkat ke-5. 

Kegagalan tampil di Liga Champions, membuat I Rossoneri kembali mengalami kerugian yang membengkak, hingga 100 jut euro dalam satu tahun terakhir.

Carut marutnya keungan AC Milan iut, tentunya berimbas terhadap performa tim dalam persaingan gelar baik di Serie A maupun di kancah Eropa.

Bahkan, dalam beberapa musim terakhir AC Milan sempat terseok-seok dan berkutat di papan tengah. Padahal sebelumnya, AC Milan dikenal sebagai tim tangguh yang dihuni banyak pemain bintang. 

Tujuh trofi Liga Champions, 18 Scudetto, dan 4 gelar Piala Dunia Antarklub adalah bukti superiornya AC Milan dahulu. Sejenak bernostalgia, yuk kita lihat kembali siapa saja pemain bintang terbaik yang pernah memperkuat AC Milan sejak abad ke-21:

Kiper: Nelson Dida

Nelson de Jesus Silva atau yang lebih dikenal dengan nama Dida, mulai bergabung ke AC Milan pada tahun 2000. Sebelum berhasil merebut tempat di tim utama, ia sempat beberapa kali dipinjamkan ke klub Brasil, Corinthians.

Baru pada tahun 2001, Dida mulai dipercaya menjadi kiper utama AC Milan oleh pelatih saat itu, Carlo Ancelotti. Keputusan tersebut cukup tepat, karena selama 10 musim di San Siro, kiper asal Brasil itu menjadi sosok tak tergantikan di bawah mistar gawang timnya.

Kiper yang kini sudah pensiun dan berusia 43 tahun itu, sudah berhasil mempersembahkan berbagai gelar bergengsi untuk AC Milan, seperti Serie A, Supercoppa Italia, Copa Italia, tentu saja dua gelar Champions League yang diraih di musim 2002/03 dan 2006/07.

Bek: Marcos Cafu, Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Marek Jankulovski

Dahulu AC Milan kerap melahirkan deretan bek tangguh baik di sektor bek sayap maupun tengah. Pertahanan yang kokoh jadi salah satu kunci sukses Milan dalam merebut sejumlah gelar bergengsi medio 2000-an.

Tercatat ada empat bek terbaik AC Milan dalam abad ke-21. Mereka adalah bek kanan Cafu, bek tengah Paolo Maldini dan Alessandro Nesta serta bek kiri Marek Jankulovski.

Cafu dikenal sebagai salah satu bek kanan terbaik di eranya. Puncaknya, ketika berhasil membawa Milan lolos final Liga Champions tahun 2005, ia terpilih masuk dalam daftar FIFPro XI tahun 2005.

Sedangkan Maldini dan Nesta, sudah tidak diragukan lagi kehebatannya dalam menjaga barisan belakang AC Milan. Duet keduanya sulit ditembus lawan, dan mampu memberikan sejumlah gelar untuk tim asal kota mode tersebut.

Sementara untuk Jankulovski, ia merupakan salah satu legenda bek kiri terbaik AC Milan. Pemain kelahiran 9 Mei 1977 ini sempat kesulitan di awal kariernya bersama Milan.

Namun perlahan mulai menemukan sentuhan magisnya. Ia termasuk dalam skuat Milan yang menjuarai Liga Champions 2006/2007, Piala Super Eropa 2007, Piala Dunia Antarklub 2007 dan Serie A 2010/2011.

Tengah: Andrea Pirlo, Kaka, Clarence Seedorf

Selain bek, AC Milan juga pernah memiliki sejumlah gelandang hebat diantaranya tiga nama ini Andrea Pirlo, Clarence Seedorf dan Kaka.

Bergabung ke San Siro sejak tahun 2001, Pirlo sudah bermain sebanyak 284 pertandingan Serie A dan mencetak 32 gol. Pria yang kini berusia 40 tahun itu berperan penting, di balik kesuksesan Milan memenangkan gelar bergengsi, seperti Serie A, Coppa Italia, Supercoppa Italiana dan tentu saja, Champions League.

Peran Pirlo kerap didukung oleh kehebatan Kaka dalam mengatur pola serangan, dan juga kerap menjadi pemecah kebuntuan serta diimbangi oleh ketangguhan Seedorf dalam menjaga kestabilan lini tengah dan belakang.

Depan: Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi, Ronaldinho

Sementara untuk lini depan, tiga penyerang terbaik ditempati oleh Shevchenko, Inzaghi dan Ronaldinho. Shevchenko merupakan salah satu striker terbaik sepanjang masa AC Milan, dengan mencatatkan 322 pertandingan dan mencetak 175 gol serta 27 assist.

Shevchenko merupakan salah satu striker terbaik sepanjang masa AC Milan, dengan mencatatkan 322 pertandingan dan mencetak 175 gol serta 27 assist.

Setelah Shevchenko, Inzaghi merupakan salah striker terbaik AC Milan selanjutnya di abad ke-21. Ia mencatakan 300 penampilan, dan mencetak 126 gol serta 24 assist. Salah satu gol yang paling dikenang fans Milan, adalah 2 gol di final Liga Champions 2007 kontra Liverpool, yang membuat Milan menang.

Sedangkan untuk Ronaldinho, banyak publik yang menyangka kalau pemain asal Brasil itu telah habis saat pindah ke AC Milan dari Barcelona pada tahun 2008.

Namun siapa sangka, rupanya Ronaldinho tetap memiliki magis. Ia memberikan dampak positif dalam beberapa musim di Milan. Tercatat, Ronaldinho tampil sebanyak 95 pertandingan di semua ajang untuk AC Milan, dan mencetak 26 gol serta 28 assist.