Bola Internasional

2 Cerita Nelangsa di Balik Gelaran Copa America 2019

Kamis, 20 Juni 2019 08:45 WIB
Editor: Juni Adi
© Wikipedia/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Copa America 2019 Copyright: © Wikipedia/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Copa America 2019

INDOSPORT.COM - Benua Amerika Selatan, saat ini tengah menggelar pesta sepak bola terakbar dalam balutan turnamen Copa America 2019 yang dimulai pada tanggal 15 Juni hingga 08 Juli 2019 mendatang.

Tahun ini, Brasil berkesempatan menjadi tuan rumah dari 12 negara peserta yang akan bertanding. Negara-negara tersebut dibagi ke dalam tiga grup dan masing-masing dihuni oleh empat tim.

Grup A dihuni oleh tuan rumah Brasil, Peru, Venezuela, dan Bolivia. Sedangkan Grup B ada Kolombia, Paraguay, Qatar dan Argentina. Dan terakhir Grup C yang terdiri dari Chile, Uruguay, Ekuador dan Jepang.

Namun belum juga genap satu pekan Copa America 2019 bergulir, sudah terdapat dua kisah miris dan nelangsa yang mengiringi ajang empat tahunan tersebut. Apa saja itu?

1. Sepi Penonton

Copa America 2019 rupanya tidak mendapat antusias yang cukup besar dari publik pecinta sepak bola di Brasil dan juga negara-negara latinnya. 

Hal itu bisa dilihat dari banyaknya jumlah kursi kosong di enam stadion yang digunakan sebagai venue pertandingan babak penyisihan grup.

Di laga perdana grup C misalnya antara Uruguay vs Ekuador. Pertandingan yang dimenangkan Uruguay 4-0 itu, hanya dihadiri kurang dari 14 ribu penonton dari total kapasitas stadion mencapai 58 ribu.

Tren ini merambah ke stadion-stadion lainnya di Brasil, dengan rataan penonton hanya 25.128 penonton per laga, atau tidak sampai seperempat dari kapasitas stadion.

Bahkan, adanya Lionel Messi yang notabenenya adalah bintang sepak bola dunia dunia di skuat Argentina, tidak mengangkat antusias penonton untuk datang ke stadion. Kondisi tersebut diprediksi akan terus berlangsung hingga akhir fase grup.

"Jelas, ini negara yang hidup dan bernafas dari sepak bola. Anda tentu mengharapkan antusias yang besar untuk memeriahkan ini," tutur Presiden CONMEBOL (federasi sepak bola Amerika Selatan), Alejandro Dominguez kepada O Dia.

Ini adalah kali pertama penyelenggaraan Copa America sepi penonton di laga awal penyisihan grup, sejak edisi 2011 lalu. 

2. Dikritik karena Ada Negara Benua Lain

Selain sepi penonton, Copa America 2019 mendapat kritikan pedas karena menghadirkan dua negara undangan dari benua lain yakni Jepang dan Qatar. 

Paraguay, Eduardo Berizzo, turnamen Copa America 2019 idealnya hanya diikuti oleh negara-negara dari benua Amerika saja baik selatan, utara maupun tengah.

"Saya pikir akan masuk akal jika Copa America ini hanya diikuti oleh tim-tim dari benua seluruh Amerika. Kita harus membayangkan Copa America dengan negara dari Amerika Tengah dan Amerika Utara bermain juga di turnamen ini," tutur Eduardo Berizzo dikutip dari Sportskeeda.

"Saya tidak pernah melihat Piala Eropa mengundang negara dari Amerika Selatan untuk berkompetisi. Jangan salah paham, mungkin pernyataan itu cukup menyentil untuk saat ini."

"Apalagi setelah kami bermain menghadapi Qatar (skor akhir 2-2). Tapi saya yakin Copa America seharusnya dimainkan oleh semua tim dari benua Amerika dalam satu turnamen (CONCACAF dan CONMEBOL)," katanya menambahkan.

Seperti diketahui, Copa America sendiri sudah sejak 1993 kerap mengundang negara dari luar anggota CONMEBOL untuk menambah meriah dan persaingan.

Namun, negara yang selalu diundang untuk ikut diambil dari Benua Amerika Utara yang tergabung dalam anggota CONCACAF. Meksiko adalah negara yang rutin tampil di sana.

Akan tetapi karena CONCACAF sendiri akan menyelenggarakan turnamen Piala Emas 2019 pada Juli nanti, undangan dari CONMEBOL untuk ikut ke Copa America 2019 pun ditolak.