Bola Internasional

Bermodal Pemain Muda, Jepang Berikan Pelajaran Penting di Copa America 2019

Jumat, 21 Juni 2019 16:05 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© twitter.com/CopaAmerica
Selebrasi pemain Jepang di laga melawan Uruguay di Copa America 2019, Jumat (21/06/19). Copyright: © twitter.com/CopaAmerica
Selebrasi pemain Jepang di laga melawan Uruguay di Copa America 2019, Jumat (21/06/19).

INDOSPORT.COM - Menjadi tim undangan Copa America 2019, Jepang yang mengirimkan tim mudanya bisa menjadi contoh berharga dalam pengembangan sepak bola.

Menjadi salah satu tim undangan Copa America 2019 bersama Qatar, Jepang sempat menjadi sorotan setelah mereka memutuskan hanya mengirimkan pemain-pemain mudanya untuk turnamen terbesar di Amerika Selatan itu.

Dipimpin pelatih Hajime Moriyasu, Jepang terang-terangan memang hanya akan memanfaatkan Copa America 2019 sebagai ajang persiapannya menuju Olimpiade 2020 yang akan berlangsung di Tokyo.

Dengan keputusan tersebut, jelas saja jika Jepang tak banyak dipandang akan bisa memberikan kejutan di Copa America 2019. Apa lagi di laga perdana mereka dicukur habis juara bertahan Chile dengan skor telak 4-0.

Namun semua anggapan itu berbalik. Usai di laga kedua, secara mengejutkan Jepang justru bisa menahan imbang negara tersukses di Copa America, Uruguay.

Bukan sekadar menahan imbang, di laga tersebut Jepang mampu memperlihatkan determinasi tinggi layaknya tim yang diisi banyak pemain muda.

Pemain-pemain muda tim berjuluk Samurai Biru itupun tak canggung untuk mengimbangi pemain-pemain bintang Uruguay seperti Luis Suarez, Cavani, hingga Diego Godin.

Hasilnya pun nyata, ketika pemain 22 tahun yang masih bermain di kompetisi lokal, Koji Miyoshi bisa mencetak dua gol, untuk dua kali membuat Jepang sempat unggul di laga itu.

Jalan panajang Menuju Olimpiade

Pada akhirnya memang Jepang masih harus berjuang di laga terakhirnya di fase grup untuk bisa memastikan apakah mampu lolos ke perempatfinal Copa America 2019.

Namun dari dua laga yang telah dilalui, bisa diambil pelajaran bahwa kebintangan pemain dalam sebuah tim tak bisa sepenuhnya berdampak lurus dengan hasil pertandingan.

Determinasi tinggi, seringkali bisa mengimbangi kualitas dan kebintangan pemain-pemain lawan. Seperti yang ditunjukkan Jepang di laga kontra Uruguay.

Lebih jauh, keputusan Federasi Sepak Bola Jepang yang memilih mengirimkan tim mudanya, adalah pelajaran lainnya yang jauh lebih penting.

Dari situ, bisa dilihat bahwa Jepang sebagai salah satu kekuatan sepak bola di Asia begitu serius dalam mengembangkan sepak bolanya. Bahkan untuk menyambut sebuah turnamen yang memang menjadi target mereka, Jepang tak sungkan untuk melakukan persiapan sejak bertahun-tahun sebelumnya.

Jika melihat kualitas Copa America yang merupakan turnamen bergengsi, mungkin banyak negara yang undang akan tergiur untuk mengirimkan tim utamanya demi bisa berbicara banyak. 

Namun tidak dengan Jepang, Samurai Biru lebih rela, dipandang sebelah mata dengan tim mudanya, demi bisa meraih prestasi yang memang sudah menjadi targetnya di tahun-tahun ke depan, medali emas Olimpiade Tokyo 2020.