Bola Internasional

Tendangan Voli Marco van Basten 1988, Gol Terbaik Sang Legenda AC Milan?

Selasa, 25 Juni 2019 12:40 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Indra Citra Sena
© Alain Gadoffre / Icon Sport
Marco van Basten sempat mencetak gol voli cantik. Gol voli ini sempat dianggap sebagai salah satu gol terbaik AC Milan. Copyright: © Alain Gadoffre / Icon Sport
Marco van Basten sempat mencetak gol voli cantik. Gol voli ini sempat dianggap sebagai salah satu gol terbaik AC Milan.

INDOSPORT.COM - Fans AC Milan pasti mengenal striker legendaris Marco van Basten. Siapa sangka sepakan voli yang diukir pada 1988 lalu dianggap salah satu gol terbaik.

Gol tersebut lahir dalam laga tim nasional Belanda melawan Uni Soviet di final Euro 1988 yang notabene perebutan gelar turnamen sepak bola paling bergengsi di Benua Eropa.

Pertandingan itu sendiri berlangsung cukup seru dengan kedudukan Belanda memimpin 1-0 di babak pertama lewat aksi legenda AC Milan lainnya, Ruud Gullit.

Namun, momen yang paling mencuri perhatian justru terjadi beberapa saat kemudian, tepatnya pada babak kedua saat van Basten berhasil mencetak gol voli spektakuler.

Pemain yang membela AC Milan selama delapan tahun (1987-1995) ini mencetak gol dari sudut sempit memanfaatkan umpan silang Arnold Muhren pada menit ke-54. Kedudukan 2-0 pun sekaligus menjadi hasil akhir kemenangan Negara Kincir Angin saat itu.

Gol tersebut sekaligus dinobatkan sebagai salah satu torehan paling dikenang dalam sejarah Euro dan kebetulan Van Basten waktu itu sudah memperkuat AC Milan.

Selama bergabung bersama Rossoneri, Marco van Basten sudah berhasil mengukir berbagai prestasi individu seperti meraih tiga Ballon d'Or, FIFA World Player of the Year 1992, dan IFFHS World Best Player sebanyak dua kali.

Van Basten juga tercatat telah menggelontorkan 90 gol dalam 147 keseluruhan penampilannya. Usai berkarier bersama AC Milan van Basten kemudian melanjutkan kiprah di sepak bola dengan menekuni profesi kepelatihan.

Sayang, karier kepelatihan Van Basten tidak secemerlang saat dirinya masih bermain. Salah satu yang tersingkat ialah ketika melatih Alkmaar Zaanstreek pada 2014 lantaran hanya berlangsung tiga bulan saja.