INDOSPORT.COM – Hernan Crespo pernah menjadi fenomena tatkala membawa Inter Milan meraih tiga gelar Serie A Italia secara beruntun. Apa kabar Hernan Crespo sekarang?
Mengawali karier bersama River Plate pada 1993/94, Crespo sukses mengemas 13 gol dalam 25 pertandingan. River Plate dibawanya meraih juara Apertura.
Usai membawa River Plate juara Copa Libertadores 1996, Crespo menjejakkan kaki di Italia untuk bergabung bersama Parma. Dari situ, karier Crespo mulai menanjak.
Cemerlang bersama Parma, Crespo diboyong Lazio pada tahun 2000 dengan memecahkan rekor transfer pemain termahal di dunia kala itu. Namun demikian, nasibnya justru kurang baik sebab ia lebih sering mengalami cedera.
Sempat kurang bersinar di Inter Milan, Crespo hijrah ke Chelsea pada 2003. Berbekal satu gelar Liga Primer Inggris 2005/06, ia kembali ke Italia untuk memperkuat AC Milan.
Crespo nyaris membawa AC Milan juara Liga Champions 2005 di Istanbul. Dua golnya tetap gagal mengantarkan AC Milan menang usai kalah dari Liverpool secara dramatis.
Petualangan kedunya di Inter Milan berlangsung manis meski berstatus pinjaman selama dua tahun. Inter Milan dibawanya meraih tiga gelar Scudetto pada musim 2006/07, 2007/08, dan 2008/09.
Bersama Timnas Argentina, ia tampil di tiga edisi Piala Dunia. Crespo setelah menjadi top skor keempat Timnas Argentina.
El Polaco, julukan Crespo, pensiun pada November 2012. Ia lantas melanjutkan karier sebagai pelatih tim Primavera Parma pada musim 2014/15.
Sempat menjabat manajer klub Serie B Italia, Modena, Crespo kembali ke Parma sebagai wakil presiden di bawah pemilik baru, Jiang Lizhang.
Pada Januari 2018, status wakil presiden Parma dihilangkan dan Crespo berganti menjadi duta klub Parma. Sejak Desember 2018, Crespo menjabat sebagai pelatih klub Argentina, Banfield.
Banfield terkenal sebagai klub yang membesarkan nama James Rodriguez dan Javier Zanetti. Melalui akun Instagram pribadinya, Crespo sempat mengunggah foto prestasi timnya.
Crespo masih menikmati kariernya sebagai pelatih di negaranya. Bukan tidak mungkin, ia suatu hari nanti akan kembali ke Eropa untuk bersaing lebih 'serius' lagi.